Awal bulan
ini dua hari besar hadir di pelupuk mata kita. Namun yang terdengar
gembor-gembornya adalah peringatan hari buruh saja. Demo besar sudah
terdengar diberitakan di berbagai media. Lalu bagaimana nasibnya hari
pendidikan nasional?
Yang paling
menggelitik bagi saya adalah sangat menggelikan melihat para pemimpin yang
hanya basa-basi menyikap kedua hari besar tersebut. Kenapa dikatakan basa-basi?
Hari
Buruh
Demo lagi,
demo lagi. Apakah demo hanya menjadi seremonial? Mereka menuntut standar
kelayakan hidupnya masing-masing. Apakah sudah tidak ada solusi lagi di negeri
ini agar bangsanya bisa hidup layak?
HARDIKNAS
Konsep baru
lagi, konsep baru lagi. Rencana para pemangku kebijakan di negeri ini sangat
hebat-hebat, bahkan bisa dikatakan “sangat romantis”. Bagaimana tidak romantis,
toh sertifikat dan pelatihan untuk mewujudukan guru profesional semakin
didengungkan. Namun benarkah akan menjadi realita atau hanya sebuah puisi cinta
yang berbunga-bunga tanpa wujud nyata?
Saya sendiri
sebagai praktisi pendidikan, baik sebagai pengajar maupun pelajar, sampai saat
ini belum merasakan perubahan signifikan di sistem pendidikan negeri tercinta
ini. Lalu di mana tersimpan realita konsep hebat para pejabat ini ya…?
Apakah
rendahnya profesionalisme guru hanya terlihat dari pembuat kebijakan yang
cenderung suka basa-basi?
Tidak hanya
terlihat pada sikap pemerintah, namun kita lihat, rasakan, perhatikan, dan
analisis dengan jujur bagaimana nuansa belajar di perguruan tinggi. Apakah
suasananya sudah mendorong lulusan yang hebat? Saya belum yakin. Sampai saat
ini belum terasa para dosen mendorong mahasiswanya untuk hidup dalam kebebasan
berekspresi dan berkreasi. Mereka terlalu sibuk dengan kerjanya masing-masing,
mungkin saja mereka terlalu money-project oriented.
Lalu
benarkah guru akan profesional dengan adanya pelatihan yang lebih berkualitas?
Semoga saja
bisa. Tapi selama guru masih berbondong-bondong pergi jauh ke luar sekolah
hanya untuk mengikuti pelatihan dan uji kompetensi, semuanya hanya basa-basi
saja, kecuali kalau maksudnya hanya menghabiskan guru-guru lama dan digantikan
oleh guru baru yang pandai-pandai menjawab soal, bukan pandai dalam hal
praktis.
Ah sudah
dulu ceritanya. Negatif melulu nih…
Yang
penting,
Buat
sahabat-sahabat buruh, selamat hari buruh ya….! Semoga kita semua mendapatkan
solusi terbaik dalam hidup ini. Aamiin!
Buat
sahabat-sahabat pendidik atau guru dan adik-adik pelajar, selamat hari
pendidikan nasional. Semoga kita mendapatkan pendidikan yang berkualitas, yang
pro rakyat miskin dan pro pada orang-orang bodoh yang mau sekolah atau kuliah.
Aamiin!
Buat para
pembuat kebijakan, menurut saya negeri ini belum mampu menjalankan
standar-standar tinggi. Biarlah standar kualitas pendidikan negara kita ini
rendah, tapi harus jujur.
Jangan
biarkan mengejar standar tinggi dengan ujian mencontek, skripsi dan jurnal
ilmiah dengan membeli! Kita hidup jujur saja yuk…..!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
Pendidikan sekarang carut marut..
ReplyDeleteUN gatot (gagal total), apalagi sekarang mau diberlakukan kurikulum 2013, padahal sosialisasi belum serentak dilakukan di seluruh bagian Indonesia.
Parah..
Ternyata bukan saya saja ya yang negative thinking terhadap pendidikan Indonesia.
DeleteMasa harus dibubarkan sekolah kita ini. he..he...