Tampaknya kebahagiaan cenderung mendorong
manusia untuk tersenyum. Walaupun senyumannya tidak tampak manis di bibir, tapi
hatinya kemungkinan besar tersenyum. Iya kan?
Saat sukses, senyuman biasanya mekar ibarat
bunga di taman. Banyak uang, berhasil dalam pendidikan, sukses dalam proyek,
selesai pekerjaan, selesai tugas, mencapai target, dan sejenisnya, senyuman
menjadi simbol dominan di wajahnya.
Mungkin senyuman di atas bisa dikatakan senyum
kesuksesan ya….?
Tapi, di saat kuliah kita bermasalah, bisnis
kita bangkrut, di kantor dipecat, belajar ngaji terasa susah, keluarga
berantakan, badan sakit-sakitan, uang di dompet hilang, orang terdekat memarahi
kita, doa terasa sudah tidak mempan, segala usaha terasa buntu, biasanya orang
cenderung tak mau senyum. Seandainya kondisi mengharuskan senyum, seperti
bertemu atasan, bertemu calon mertua, dan bertemu ulama idaman, maka kita pun
bisa tersenyum, tapi senyumnya senyum jamu, sebuah senyuman yang pahit rasanya;
manis di bibir, pahit di hati; senyuman tanpa asam garamnya.
Ayo….mau senyum yang mana sobat?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment