Terik
mentari masih terasa menembus tulang
Baru saja
keringat ku sapu dari kulit keriput
Tiba-tiba
awan mulai bergerombol
Petir pun
mulai gemuruh.
Ku
langkahkan kaki ini
Bukan untuk
berteduh di bawah pohon, apalagi di sebuah istana
Langkahku
hanya untuk melanjutkan pekerjaan, walau rupiahnya tidak seberapa.
Langkahku
terhenti di depan sepeda motor yang sudah berusia renta
Ku coba
menghidupkannya
Roda motor
pun mulai mengayun
Mengantarkanku
yang basah kuyup menuju tujuan.
Tujuan
belum juga terlihat di pelupuk mata
Deras hujan
semakin menjadi-jadi, tapi tidak sederas kebimbangan diri ini.
Suara petir
pun semakin gaduh, tapi tidak melebihi gaduhnya bisikan iblis di hati ini.
Tak pernah
terbayangkan
Diri yang
ingin mencontoh nabi, harus terhempas tsunami kesedihan
Diri yang
ingin mendekat kepada-Nya, harus diterjang topan kemiskinan
Badai
kegagalan, luapan samudera kemelaratan tertuju pada hancurnya ladang tempat
mencari ilmuku
Mereka pun
menyapu bersih semangat juang yang pernah gigih
Gempa
semangatpun menelan kemampuanku ke dalam tanah kemalasan.
Kini
semangat belajar tinggal kenangan
Semangat
kuliah tinggal harapan yang semakin tenggelam
Sepeda
motor teman sejatiku pun tampaknya akan segera hanyut
Hanyut
ditelan bah kehilangan kemampuan.
Tuhan….
Walaupun
rasanya berat hidup ini
Walaupun
semua Kau ambil tanpa bersisa
Perkenankan
hamba memohon kepada-Mu
Setitik
iman agar tetap tertanam di hatiku
Izinkan
hamba masih bisa bersama dengan-Mu.
Tuhan…..
Aku
merindukan-Mu….
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment