Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Friday, July 26, 2013

Jangan Terus Menghina Periklanan Dalam Negeri!


Baru sadar, saya juga pernah menyepelekan periklanan dalam negeri. Salah satu alasannya adalah konten iklan tidak sesuai dengan isi blog, bahkan cenderung menampilkan konten semi dewasa.


Dengan alasan di ataslah saya tidak menaruh harapan pada iklan dalam negeri alias PPC lokal. Namun saat ini saya punya pemikiran lain, ternyata memasang PPC dari luar negeri juga baru sebatas ngisi Paypal yang mana masih kesulitan melakukan penarikan ke bank loka karena masalah unverified Paypal.

Jadi, pantas saja banyak blogger masih menggunakan PPC lokal walaupun mereka sering kecewa. Selain kecewa karena bayarannya relatif sedikit, juga kontennya yang seringkali membuat blogger dan pengunjung jengah.

Tapi, sekarang saya agak rajin memperhatikan PPC lokal. Saya berpikir kita harus mengapresiasi PPC lokal juga. Saya menduga bahwa konten iklan yang mereka tayangkan juga berdasarkan hasil riset bahwa para pengunjung Indonesia masih suka mengklik iklan jenis itu (yang menjengahkan sebagian kalangan).

Bahkan iklan “kaya mendadak” juga tidak mungkin pengiklan menayangkannya kalau tanpa melakukan riset kesukaan pengunjung. Ada kemungkinan, kata-kata iklan “kaya mendadak/instan” masih sering muncul di periklanan tanah air karena pengunjung masih suka mengkliknya. Betul kan?

Sekilas saya lihat beberapa blog yang menayangkan iklan KlikSaya. Banyak blogger yang enggan menayangkan iklan KlikSaya terkait kontennya. Tapi yang saya lihat masih banyak para blogger yang tidak menggunakan fasilitas tolak iklan. Padahal yang saya coba, ternyata iklan yang sudah ditolak, maka tidak tayang lagi di blogku tercinta.

Dengan demikian, tidak perlu kita menghina PPC lokal karena barangkali kita masih menyukainya. Sebaiknya, dukung saja mereka antara lain dengan melakukan penolakan iklan yang tidak kita sukai, dan bagi para pengunjung jangan sekali-kali mengklik iklan yang tidak disukainya karena menggunakan bahasa tidak masuk akal seperti “kaya mendadak”.

Dengan langkah di atas, saya yakin bahasa periklanan PPC lokal akan berubah setahap demi setahap. Lha kalau iklan tidak ada yang mengklik, mana ada pengiklan yang mau tetap beriklan dengan format tersebut, bukan?

Mari selamatkan iklan PPC lokal karena perlu disadari kita masih membutuhkannya. Pencairan ke bank lokal masih jadi keunggulan PPC lokal untuk sebagian blogger yang terkendala dengan Paypal.

Happy blogging….!

"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment