Tahun 2013 merupakan awalnya angin
Pemilu 2014 semakin kencang. Calon-calon presiden yang disodorkan berbagai
lembaga survey ikut meramaikan suasana. Mungkin orang bilang itu adalah suasana
pesta demokrasi. Tapi saya sendiri tidak setuju dengan penggunaan istilah
“pesta demokrasi”.
Kenapa harus pesta demokrasi?
Yang saya lihat sebagian bangsa
Indonesia sudah terbiasa dengan pesta. Mulai dari orang miskin sampai yang kaya
mereka suka merayakannya, walaupun sampai harus berutang. Mulai pesta kelahiran
hingga pesta kematian sudah menjadi trend bangsa ini, walaupun seringkali
istilah pesta bersembunyi di balik kata “syukuran”. Entah mulai kapan bangsa
besar ini suka berpesta?
Pemilu 2014 akan memberikan
pelajaran besar bagi rakyat Indonesia, kalau mau berpikir. Bagaimana tidak,
calon yang diisukan tampaknya belum ada yang bersungguh-sungguh cinta rakyat,
atau mungkin karya mereka belum sampai ke telinga saya?
Mari kita ingat beberapa tokoh di
bawah ini:
Joko Widodo (Jokowi)
Beliau merupakan sosok fenomenal
saat ini. Mungkin akan menjadi catatan sejarah perpolitikan Indonesia bahwa
beliau pemimpin pertama yang rajin menjumpai rakyatnya sampai ke daerah kumuh.
Kini rakyat Jakarta sedang menunggu,
benarkah Jokowi berkarya untuk rakyat, bukan pencitraan semata? Kita doakan.
Banyak pihak mendukung Jokowi untuk membereskan
dulu Jakarta daripada ikut bursa pencalonan Presiden 2014. Mereka mengatakan
bahwa Jokowi lebih baik ikut bursa Capres di tahun 2019 saja.
Prabowo
Beliau merupakan calon lama yang
muncul hampir di setiap pencalonan, namun rakyat belum jatuh hati. Yang membuat
saya khawatir, Prabowo terlalu banyak mengekspos diri sebagai Capres. Apakah
beliau terlalu bersungguh-sungguh atau malah haus kursi kepresidenan? Mungkin
bagi orang-orang cerdas sudah tahu siapa beliau sebenarnya, tapi buat saya
sendiri baru sebatas mengenalnya dari iklan-iklan saja.
Megawati
Apakah Ibu Mega mau mencalonkan
lagi? Ada isu beliau akan mengajak Jokowi sebagai calon wapres-nya. Tapi belum
ada pernyataan resmi baik dari beliau maupun dari partainya, PDIP.
Harapan saya, Ibu Mega tidak perlu
nyapres lagi, biarlah anak-anak muda yang ngurus negeri ini. Ibu sangat
dibutuhkan kenetralannya untuk menjadi penasehat para pemimpin negeri ini yang
terus dibayang-bayangi isu korupsi dan menindas rakyat.
Abu Rizal Bakrie
Di satu sisi, ada harapan sebagian
kalangan bahwa beliau dapat membawa Indonesia menuju negara produktif. Hal ini
dilatar-belakangi beliau sebagai pengusaha sukses.
Akan tetapi, saya masih mencari
informasi, seberapa jauh kesungguhan Abu Rizal Bakrie ikut mengatasi bencana
lumpur Lapindo?
Jusuf Kalla
Saya agak sering mendengar dan
membaca informasi tentang beliau setelah
diangkat menjadi Wapres di masa Pemerintahan SBY jilid I. Tampaknya santer juga
nih Pak JK.
Bahkan saya seringkali melihat
beliau sebagai salah satu mantan Capres yang terus aktif di berbagai program sosial,
seperti PMI.
Apakah saya setuju JK jadi presiden
2014?
Meskipun saya menilai JK sebagai
pemimpin yang mantap, tapi sebaiknya Pak JK berada sejajar dengan Bu Mega.
Bukan duduk di depan dalam kursi kepresidenan, tapi jadilah penasehat negeri
ini.
Jadi siapa pemimpin negeri ini?
Kita lihat perkembangannya ke depan.
Apakah Indonesia mempunyai calon presiden yang berwajah baru? Atau negeri ini
hanya milik nenek moyangnya semata?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment