Partai politik seringkali membuat
saya pusing. Apalagi setelah sering mendapatkan isu bahwa beberapa partai
politik terlibat dalam isu korupsi dan pencitraan partai sendiri. Lalu untuk
apa ada partai politik?
Partai Politik Itu Hanya Kumpulan
Pencari Kerja
Sub judul ini memang terlalu pahit,
namun itulah yang menjadi “dugaan kosong” saya. Buktinya, orang-orang yang
diusung partai politik banyak juga yang tersandung korupsi atau tindakan tidak
terpuji lainnya.
Ada isu bahwa orang-orang yang
berhasil duduk di lembaga Eksekutif dan Legislatif ikut mendanai partainya dari
gaji atau pendapatannya. Dengan demikian, hal tersebut memungkinkan adanya para
pemimpin yang berburu proyek.
Tidak adakah partai yang punya
pendapatan mandiri? Hal ini akan menyelematkan para pejabat terpilih agar tidak
mengedepankan kepentingan partai, tapi harus memikirkan urusan rakyat.
Kalau para pemimpin hanya memikirkan
nasib partainya, kenapa rakyat harus memilih? Merepotkan saja…!
Partai Politik Sebaiknya Menyediakan
Lowongan Kerja
Seandainya sebuah partai politik
mempunyai usaha sendiri, maka anggota-anggota baru yang ingin bergabung di
dalamnya akan mendapatkan gaji/upah dari usaha partai. Maka semakin banyak
partai politik, semakin banyak juga lowongan kerja, bukan?
Tapi saya masih sanksi dengan hal
ini. Jangan-jangan partai politik masih bingung untuk makan sendiri juga.
Semoga dugaan ini salah…!
Kalau partai politik tidak punya
uang?
Sudahlah jangan membuat partai baru.
Janganlah kita bersembunyi di balik ideologi partai kalau hanya untuk mencari
uang. Lebih baik anggaran untuk membuat partai baru digunakan buat usaha rakyat
saja. Mungkin itu lebih tepat guna.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment