Di Indonesia, kata “ulama” biasa
digunakan untuk sebutan ustadz (pakar Islam). Sedangkan seorang ustadz terkenal
mengatakan bahwa “ulama” berarti ilmuwan, bukan hanya ahli dalam Islam, tapi
ahli dalam sains, teknologi, dll.
“Ulama” berasal dari bahasa Arab. Secara
lengkap, transliterasi “ulama” adalah ‘ulamaau. ‘Ulamaa adalah bentuk jamak,
sedangkan bentuk tunggalnya adalah ‘aalim.
Tapi dalam bahasa Indonesia, saya
sering mendengar orang-orang mengatakan “para ‘alim ulama”. Dalam bahasa
Inggris, “para ‘alim ulama” berarti scientists (ilmuwan) atau Muslim scholars
(ustadz), bukan?
Jika kita menggunakan frase “para
‘alim ulama”, maka kita menggunakan kata tunggal dan jamak pada waktu yang
sama.
Manakah yang tepat?
Mungkin para pakar bahasa Indonesia
dapat menjawabnya. Tapi saya biasa menggunakan “para ulama”, bukan “para ‘alim
ulama”. Hal tersebut saya lakukan seperti ketika menggunakan frase “sangat
bagus sekali”. Saya seringkali cukup menggunakan “sangat bagus” atau “bagus
sekali”, bukan “sangat bagus sekali”.
Bagaimana dengan anda?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment