Internet itu memberikan kesempatan
besar kepada penggunanya, mulai dari kaya mendadak, sukses mendadak, protes
mendadak, komplain mendadak, marah mendadak, pujian mendadak, dan masih banyak
lagi aktivitas dadakan lainnya.
Yang menjadi perhatian saya pada
saat ini adalah bagaimana cara kita menyampaikan komplain/protes/keluhan dengan
menggunakan bahasa yang halus?
Dalam Internet juga kita mengenal
minimal dua komunikasi, yaitu terbuka dan tertutup. Komunikasi terbuka
memberikan kesempatan kepada banyak orang untuk mengetahui pesan yang
disampaikan oleh kita, misalnya melalui blog, jejaring sosial, dll.
Sedangkan komunikasi tertutup hanya
bisa diakses oleh sekelompok tertentu, bahkan hanya oleh seorang penerima
pesan, misalnya e-mail.
Di sinilah kita dituntut untuk bijak
dan cerdas menggunakan kedua jenis komunikasi tersebut. Terkait dengan komplain
atau protes biasanya ada kecenderungan bahasa kita keras, bahkan bisa juga
kasar. Maka sebaiknya jenis komplain ini disampaikan via e-mail.
Selama ada respon komunikatif via
e-mail, maka kita sebaiknya harus menahan diri untuk tidak menulis keluhan kita
di media publik, seperti blog. Namun faktanya, saya sendiri hampir tidak sabar
menunggu solusi via e-mail, sehingga terkadang ada keinginan mengumumkan
keluhan saya di blog sendiri. Di sinilah ujian yang sebenarnya. Apakah saya
bisa bersabar atau tidak? Apakah saya bisa tetap menggunakan bahasa yang sopan
dan halus di media publik? Apakah saya mengendalikan diri dari amarah yang tak
terkendali?
Sahabatku, mari kita terus belajar
berbahasa yang sopan dan halus agar silaturahmi tetap terjaga.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment