Pengantar
Teknik normalisasi basis data
merupakan proses untuk memperoleh properti-properti skema basis data yang
bagus. Teknik normalisasi basis data biasa disebut dengan istilah normalisasi
saja. Teknik ini merupakan sebuah konsep basis data yang masih dianggap menjadi
perhatian serius oleh para pakar basis data, salah satunya terbukti dengan adanya
pengembangan konsep 6NF (Normal Form) pada tahun 2002 yang dikembangkan oleh
C. J. Date, Hugh Darwen, dan Nikos Lorentzos sebagai bentuk kemajuan dari bentuk normal
sebelumnya, yaitu 1NF (1 Normal Form), 2NF (2 Normal Form), 3NF
(3 Normal Form), BCNF (Boyce-Codd Normal Form), dan 5NF (5 Normal
Form).
Di samping penelitian secara
konseptual seperti itu, banyak juga penerbitan karya tulis yang membahas
tentang normalisasi, misalnya publikasi elektronik jurnal ilmiah RDBNorma: - A Semi-Automated Tool For Relational Database
Schema Normalization Up to Third Normal Form
yang
ditulis oleh Y. V. Dongare, P. S. Dhabe dan S. V. Deshmukh sebagai salah satu terbitan International Journal of Database Management Systems
(IJDMS), Vol.3, No.1, February 2011.
Salah satu bentuk normal dari
normalisasi adalah BCNF yang dianggap dapat mengatasi masalah relasi yang
memiliki lebih dari satu kunci. Usaha yang dilakukan dengan menggunakan BCNF
ini cukup menarik untuk dijadikan bahan penelitian, di antaranya penamaannya
kemungkinan besar memiliki alasan tersendiri, sehingga tidak diberi istilah
4NF, padahal BCNF merupakan langkah kelanjutan dari 3NF. Langkah BCNF secara
global memberikan gambaran adanya kategorisasi antara bentuk normal sebelum
BCNF yang mengalami masalah sebelum diterapkannya dan bentuk normal setelah
BCNF diterapkan sebagai pemberi solusi terhadap masalah yang tidak dapat
diatasinya.
Pada awalnya, Codd mengusulkan 1NF,
2NF, dan 3NF sebagai solusi yang ditawarkan dalam normalisasi. Setelah 3NF
dianggap masih mengalami masalah, maka konsep BCNF dihadirkan. Bentuk normal
1NF hingga BCNF dianggap bentuk normal yang lebih sering digunakan jika
dibandingkan dengan 4NF dan bentuk normal di atasnya. Meskipun demikian,
kesempurnaan suatu proses normalisasi pasti tetap diinginkan selama
masalah-masalah yang tidak sepele masih bermunculan, sehingga apabila suatu
relasi masih belum memberikan hasil yang diinginkan, padahal BCNF sudah
digunakan, maka keadaan menuntut para pengguna teknik normalisasi untuk
menggunakan 4NF dan bentuk normal di atasnya di mana suatu masalah memunculkan
ketergantungan banyak nilai atau ketergantungan gabungan, bukan lagi ketergantungan
fungsional yang mana sudah mampu diatasi sampai BCNF.
Di samping konsep BCNF yang kuat,
dalam pengaplikasiannya diperlukan juga teknik pembelajaran yang tepat sehingga
mudah dipahami oleh pihak-pihak yang tertarik untuk mengkajinya. Mengingat BCNF
merupakan salah satu langkah yang ada dalam normalisasi basis data dengan latar
belakang penggunaan bahasa matematis cukup kuat, maka akan sangat membantu
pihak-pihak penggemar ‘bahasa non-matematis’ apabila konsep BCNF disajikan juga
dalam bentuk bahasa yang tidak terlalu menuntut kemampuan matematis seseorang
yang ingin memahaminya, seperti dalam bentuk deskripsi, tabel atau bentuk lain
yang dianggap mudah dipahami oleh kedua belah pihak tersebut (penggemar
matematis dan non-matematis).
Identifikasi Masalah
Teknik normalisasi basis data mencakup
1NF (1 Normal Form), 2NF (2 Normal Form), 3NF (3 Normal Form),
BCNF (Boyce-Codd Normal Form), dan 5NF (5 Normal Form). Salah
satu yang menarik untuk dibahas adalah BCNF dengan pertimbangan bahwa BCNF
menjadi level kelanjutan dari 3NF, tapi tidak langsung disebut 4NF karena
keduanya memiliki karakteristik masalah yang sangat berbeda. Ketika suatu
relasi tidak memenuhi BCNF, pengembang basis data harus mempertimbangkan pula
apakah proses normalisasi harus dilanjutkan ke 4NF atau kembali ke 3NF? Hal ini
membutuhkan pemahaman BCNF yang cukup kuat dengan teknik pembelajarannya yang
mudah dipahami, tapi tingkat validitasnya tetap tinggi.
Riset Terkait
Pada umumnya pembahasan BCNF
dijadikan sub pembahasan dari teknik normalisasi basis data, bahkan hanya
bersifat praktis sebagai penunjang dalam membangun basis data sebuah sistem
informasi. Di samping itu, ada juga jurnal yang membahas secara spesifik
tentang BCNF dalam pembahasan tersendiri, misalnya Koehler menulis jurnal
tentang penemuan dekomposisi BCNF yang tepat, dengan fokus pembahasan
pada sebuah algoritma sebagai solusinya. Ada juga jurnal yang ditulis oleh
Carol dan Parker tentang refleksi pada BCNF, yakni memberikan pernyataan
bahwa BCNF masih memberikan standar desain yang berguna, dapat diperoleh dengan
mengganti nama atau menambah atribut-atribut untuk menangkap isi data semantik
dengan lebih baik, dan ditunjukkan juga tentang sebuah relationship di
antara kunci, ketergantungan fungsional yang menghambatnya, serta penyelesaian
ketergantungan fungsional.
Memperhatikan kedua jurnal di atas,
maka dapat dipahami bahwa jurnal itu membahas konsep BCNF dan faktor-faktor
internal yang terjadi di dalamnya. Sedangkan faktor eksternal yang menunjukkan
kemampuan dan ketidakmampuan BCNF dibandingkan bentuk normal lainnya dalam
memberikan solusi basis data akan di bahas dalam karya tulis ini. Dengan adanya
pengembangan penelitian terhadap bentuk normal teknik normalisasi basis data
hingga mencapai konsep 6NF, berarti masing-masing level bentuk normal memiliki
keunggulan dan kelemahannya. Keunggulan dapat terlihat ketika bentuk normal itu
dianggap cukup ketika digunakan, sedangan kelemahan terlihat ketika bentuk
normal itu tidak mampu membuahkan bentuk tabel penunjang basis data sehingga
harus menggunakan bentuk normal yang lebih tinggi, misalnya apabila suatu relasi
sudah dianggap terhindar dari redundansi yang berlebihan dengan menggunakan
3NF, maka BCNF tidak perlu dilakukan. Sedangkan apabila 3NF tidak mampu
meminimalisir redundansi yang berlebihan itu dengan baik, maka BCNF harus
dilakukan, bahkan bisa berlanjut ke bentuk normal yang lebih tinggi selama
anomali-anomali masih terjadi.
Beberapa isu menarik dalam
pembahasan BCNF di antaranya masalah muncul ketika relasi memiliki lebih dari
satu kunci relasi, kebergantungan fungsional dan kebergantungan banyak nilai.
Dari ketiga masalah ini akan menunjukkan kemampuan dan ketidak-mampuan dari
BCNF ketika digunakan dalam mengaplikasikan teknik normalisasi basis data dalam
pembangunan suatu sistem informasi yang terhindar dari redundansi yang
berlebihan. Ini juga yang akan mengundang kepentingan untuk dilakukan
pembahasan BCNF yang dikorelasikan dengan penggunaan 3NF atau 4NF oleh pemerhati basis data.
Di
samping penelitian mengenai konsep normalisasi, ada juga penelitian yang fokus
pada teknik pembelajaran normalisasi tersebut, di antaranya Kung dan Han
membahas tentang teknik alternatif untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa
SI/TI terhadap normalisasi basis data. Paper ini hanya membahas bentuk
normal sampai 3NF. Ada juga paper Philip yang mencakup pembelajaran BCNF, yakni
pengajaran tentang pemodelan dan desain basis data. Akan tetapi, karya
Philip ini masih kurang komprehensif dan kurang fokus pada BCNF, salah satu
alasannya dimungkinkan karena disajikan dalam bentuk paper yang menuntut bentuk
penyajian singkat dan sederhana.
Poin menarik yang akan menjadi
dasar-dasar pembahasan Boyce-Codd Normal Form (BCNF) adalah untuk memahami:
1. istilah-istilah
penting dalam beberapa referensi yang menyatakan sebuah relasi sudah berada
dalam BCNF. Ini diperlukan karena dalam berbagai referensi banyak istilah yang
berbeda-beda, padahal tujuannya sama, misal: relvar, tabel, dan relasi.
2. permasalahan
dan solusi dalam penerapan BCNF yang pernah muncul. Hal ini mencakup
faktor-faktor internal dan eksternal BCNF.
3. perbandingan
antara relasi BCNF dengan relasi pra-BCNF dalam sebuah simulasi program.
Perbandingan ini akan memberikan gambaran tentang kapasitas suatu file yang
memenuhi BCNF dan yang tidak. Tentunya, kapasitas ini akan mempengaruhi kinerja
suatu sistem komputer yang digunakan.
4. teknik
pembelajaran BCNF yang tepat. Ada beberapa bentuk penjelasan tentang penerapan
BCNF, di antaranya menggunakan: skema relasi, tabel, dan narasi.
***Bersambung ke artikel
“Teori BCNF Normalisasi Basis Data.”***
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment