Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Sunday, September 29, 2013

Jangan Anggap Komunitas Penulis Kitaabah itu Milik Saya Seorang!

Tidak diduga, semangat para penulis untuk berkontribusi mewujudkan program “Indonesia Menulis” bersama Kitaabah ternyata sudah mulai antusias. Ini membuat saya terenyuh sambil hati berkata: “Ternyata Indonesia ini masih punya masa depan ya…!”


Saya semakin memantapkan diri untuk berpikir bagaimana mengembangkan Kitaabah ini agar menjadi milik umat atau milik bersama, seperti pesantren, mesjid, perpustakaan, dan lain-lain.

Saya yakin Kitaabah tidak akan hidup tanpa artikel para penulisnya, sehingga tidak mungkin keuntungan Kitaabah hanya dinikmati oleh saya sendiri. Hal ini terjadi pada sebuah mesjid. Ketika mesjid tersebut punya keberhasilan cemerlang dalam mendidik santri-santrinya, maka tidak serta merta pendiri mesjid menepuk dada sambil berkata: “Ini nih saya pendiri mesjid ini, mesjid ini milik saya, dan kesuksesan mesjid ini semuanya karena saya.” Tidak begitu bukan?

Begitu juga dengan Kitaabah, walaupun dirintis oleh saya, tapi saya bukan apa-apanya. Tidak mungkin terwujud program “Indonesia Menulis” kalau Kitaabah hanya diisi dengan artikel saya.

Bahkan suatu saat nanti saya bermimpi: “para penulis, para pembaca, para hacker, para pebisnis online, dan semua pihak yang tertarik bisa bersinergi bersama-sama untuk Indonesia, bukan untuk Kitaabah.” Blog ini hanya salah satu media, sementara jangkauan luasnya adalah Indonesia, kalau mungkin dunia. Ini bukan mimpi di siang bolong, kalau bangsa Indonesia mau berkarya sejak dini.

Saya merindukan suasana kegemilangan Islam di saat membangun perpustakaan terbesar dunia yang menggalakan penerjemahan besar-besaran ke dalam bahasa Arab di masa Abbasiyah.

Saya merindukan di saat Jepang sebagai negara kecil dan penduduknya cenderung banyak yang belum paham bahasa Inggris, tapi negeri ini maju karena ada keseriusan penerjemahan referensi ke dalam bahasa Jepang.

Tanpa melihat kekejian bangsa Barat yang membakar perpustakaan di Baghdad, saya tetap melihat kenapa bangsa Barat bisa maju pesat? Ternyata mereka punya perhatian sangat besar terhadap dunia tulis-menulis, salah satu buktinya banyak buku-buku yang ditulis oleh para ilmuwam Muslim diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Perancis, bahkan Jerman.

Kalau melihat ketiga contoh di atas, kenapa Indonesia tidak melakukan hal serupa? Membuat bahasa Indonesia eksis dengan mendorong para penulis untuk berkarya dengan jujur, bukan plagiat karena mengejar storan, bukan pula plagiat karena mengejar pangkat profesi dosen. Kita menulis untuk anak cucu kita yang akan datang. Kita menulis untuk menyelamatkan dunia sebagai amanah Tuhan.


Tetap semangat sahabat-sahabatku. Mari ramaikan Kitaabah seperti halnya kita meramaikan mesjid, pesantren, lembaga pendidikan, perpustakaan, dan tempat pendidikan lainnya. Tegurlah admin Kitaabah, kalau hanya menguntungkan dirinya sendiri. :)
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

1 comment: