Mungkin setiap layanan publik baik
online maupun offline tidak mungkin terhindar dari kritikan orang-orang yang
terkait padanya. Saat ini saya membuka tulisan di Kompasiana yang isinya
kritikan pedas buat Kompasiana terkait Headline, Highlight, dan Trending
Article. Ketiga kriteria ini merupakan kriteria yang menunjukkan bahwa sebuah
artikel itu masuk kategori pilihan.
Kritikan tersebut ditulis dalam
judul “Admin, Kenapa Tulisan-Tulisan di Kolom HL, Highlight, dan Trending
Article Hanya Orang-orang Itu Saja??” Isinya memuat bentuk protes karena yang
muncul kategori artikel tersebut orang-orangnya tidak banyak berubah.
Sementara itu, penulis artikel
tersebut Mawalu merasa bosan kalau yang masuk Headline hanya orang-orang itu
saja, sementara tulisan dari kompasioner (blogger) lain juga masih berpeluang
lebih bagus dan menarik.
Beberapa komentar yang masuk ada
yang setuju, ada juga yang setuju bosan karena topik artikelnya. Namun komentar
ringan yang cukup menarik muncul dari Arsyica: “Langsung HL ini nanti.” (HL:
Headline)
Benar saja, ketika saya membuka
Kompas dot Com, artikel kritikan di atas mucul bersama dua artikel lainnya di
Kolom Kompasiana halaman depan Kompas.
Kembali ke kritikan. Memang
baru-baru ini saya agak sering membaca kritikan di Kompasiana dan Blogdetik.
Keduanya merupakan blog jurnalisme warga yang menampung tulisan dari para
blogger. Keduanya juga tidak jarang mendapatkan kritikan terkait penetapan
artikel yang masuk Headline.
Seperti apakah kriteria artikel yang
masuk Headline? Sampai saat ini saya belum mendapatkan jawabannya. Begitu juga
beberapa blogger di kedua platform tersebut masih juga bertanya-tanya. Ada yang
tahu jawabannya?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment