Menurut Jones (1987),
jenis kenakalan peserta itu antara lain:
1.
mengintip,
2.
berjalan di sekitar ruangan,
3.
berbicara,
4.
mengganggu orang lain,
5.
kekerasan, dan
6.
intimidasi.
Penanganan
yang dilakukan terhadap kenakalan di atas dapat membuat peserta didik frustasi
apabila pendidik melakukan hal-hal berikut:
1. memaksakan kebijakan nol-toleransi,
2. mengeluarkan aturan
ketat (tanpa komunikasi yang tepat),
3. menuntut ketaatan
langsung,
4. kurang perencanaan, dan
5. kurang keterampilan
organisasional untuk melaksanakan instruksi yang efektif.
Di sinilah, seorang pendidik harus mampu berkomunikasi dengan peserta
didik dengan cermat. Mereka berbuat nakal itu didasarkan dengan sebab yang
mungkin berbeda. Menurut Dreikurs
dan Grey (1968) penyebab kenakalan
peserta didik itu bisa berupa:
1.
balas dendam,
2.
ingin mendapatkan perhatian,
3.
tidak mampu,
4.
mencari kekuasaan.
Itulah problematika kenakalan peserta didik yang harus diberikan solusi
terbaik oleh para pendidik. Seorang pendidik tidak hanya mengatakan ini salah,
itu salah; kamu dihukum karena melanggar. Akan tetapi, pendidik cenderung harus
mengkaji lebih dalam sebab peserta didik melakukan pelanggaran, dan segera
diberikan solusi terbaik dengan komunikatif.
Referensi
1. M.
Lee Manning dan Katherine T. Bucher. CLASSROOM MANAGEMENT: Models, Applications, and Cases, 2rd
edition. USA: Pearson Education International.
2. Sulisman. Catatan Kuliah
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment