Tulisan ini hanya pengingat saja yang kadang-kadang saya juga lupa atau karena suatu alasan/keadaan, sehingga menyimpan hard disk eksternal relatif kurang aman.
Saya teringat sekitar satu tahun ke belakang, kakak saya membeli hard disk eksternal. Di dalamnya diisi materi-materi bahasa Arab S2, baik yang berbentuk e-book maupun video.
Beliau berkali-kali menyarankan saya untuk membeli tempat penyimpanan data tersebut agar aktivitas kita lebi lancar, terutama yang berhubungan dengan back up data.
Maklum saja saya baru mengandalkan CD dan flash disk, karena komputer pun sudah cukup berumur. Itu juga komputer jangkrik.
Beberapa kali kakak kalau telpon atau SMS suka mengatakan kesannya menggunakan hard disk eksternal. Namun suatu hari tiba-tiba ada SMS kesedihan, isinya: “Hardi eksternal kakak ada yang mencuri”.
Cerita singkatnya begini:
Dari kampung kakak pergi kuliah. Jarak tempuhnya kira-kira lebih dari 200 KM yang ditempuh dengan sepeda motor mulai dari subuh sekali. Di sela kekosongan kuliah, kakak shalat di Mesjid dan entah di mana menyimpan tasnya (lupa) yang jelas bukan di depan tempat sujud.
Di dalam tas itu ada perlengkapan kuliah, mulai dari hard disk eksternal, lapto, dan lain-lain.
Tiba-tiba setelah shalat, kakak mau ngambil tas yang ternyata sudah hilang. Dicari-cari ke mana-mana bersama satpam, tidak ditemukan.
Selang beberapa saat, satpam memberikan informasi bahwa tas kakak ada ti kamar mandi dengan isi yang tersisa hanya selembar ijazah S1. Sungguh ujian bagi kakak, karena selain kehilangan laptop dan hard disk ekternal yang relatif mahal buat kami, juga materi kuliah harus meminta lagi ke teman-teman.
Pelajaran yang berharga (juga sering diingatkan oleh salah seorang dosen saya) antara lain:
1. Usahakan penyimpanan laptop, hard disk eksternal, dan flash disk itu terpisah. Seandainya ada yang mencuri, tidak semua hilang
2. Lakukan backup data secara online, seperti di e-mail. Tentu saja, setahu saya kapasitas e-mail lebih terbatas.
3. Kalau terpaksa menyimpan laptop dan hard disk eksternal dalam satu tempat seperti tas, maka usahakan simpan di depan tempat sujud (kalau lagi shalat), atau bilang ke satpam bahwa tas ada laptopnya. Ya kalau satpamnya yang mencuri itu di luar kendali kita, bukan?
Itulah beberapa cerita kali ini. Semoga saja kita terhindar dari musibah seperti di atas. Tapi kalau terjadi pada diri kita, semuanya tidak terlepas dari kehendak Allah. Jadikanlah kehilangan apapun, baik yang dianggap sangat penting maupun sangat mahal, semuanya sebagai media agar lebih dekat kepada Allah.
Bersyukurlah atas apa yang masih kita miliki, seperti halnya ijazah kakak yang tidak dicuri. Meskipun barang-barang penting lain hilang, kita bersyukur tidak harus ganti ijazah yang kemungkinan prosesnya membutuhkan waktu yang tidak singkat, bukan?
Sekian dan terimakasih.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment