Hardisk bagus bagi saya adalah hardisk yang tidak mudah rusak. Walaupun agak sering mati listrik, hardisk tersebut tidak terlalu sensitif error, apalagi sampai tidak bisa digunakan lagi.
Kenapa lebih memikirkan hardisk dibandingkan processor dan motherboard? Idealnya dipikirkan semuanya agar menggunakan produk pilihan, tapi kalai keuangan kita tidak cukup, maka pilih saja yang paling utama yang harus dipertimbangkan matang-matang.
Hardisk menjadi pertimbangan saya adalah karena di dalamnya ada data. Jadi, saya tidak mau kalau pekerjaan yang sudah capai-capai dikumpulkan, hilang begitu saja. Apalagi tentang tugas kuliah, bagaimana nasibnya nanti?!
Selain melihat dari merknya. Ketika menggunakan hardisk bekas biasanya bisa dilakukan cara pintas mendeteksi hardisk:
1. Apabila bersuara, sebaiknya jangan dibeli, karena kemungkinan besar hardisk tersebut jelek.
2. Ketika diformat tidak lancar, sebaiknya jangan dibeli, karena kemungkinan besar hardisk tersebut jelek juga.
3. Kalau saya, biasanya hardisk yang akan dibeli minta diformat permanent dulu dari DOS, hingga diinstal Windows. Kalau mau belajar nginstal, nanti di rumah bisa diinstal lagi. Tapi sekarang belajar nginstal Windows sudah bisa dilakukan di Virtual PC atau Virtual BOX.
Ini hanya sedikit langkah yang biasa saya lakukan ketika membeli hardisk bekas. Kalau hardisk baru tidak perlu, biasanya bagus dan garansinya juga 1 tahun. Kecuali kalau beli satu unit, saya sekalian saja minta diinstal sampai aplikasi standar. Mungpung gratiiiissss, sekalian ngecek error tidaknya….!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment