Di bawah
ini, dipaparkan beberapa teori manajemen kelas menurut beberapa ahli yang
disertai dengan penjelasan singkatnya.
B.F. Skinner menggunakan model
“Modifikasi Perilaku”. Adapun teori dasarnya adalah pendidik menggunakan penekanan positif dan
negatif atau penghargaan dan hukuman untuk mengubah atau membentuk perilaku
siswa.
Saya sendiri cenderung
mengutamakan tindakan positif/penghargaan untuk mengubah perilaku siswa. Ada
sebuah usaha untuk tidak membuat peserta didik dipermalukan di depan
teman-temannya, namun diberikan pemahaman atas suatu perilaku yang kurang baik
secara langsung empat mata. Meskipun demikian, saya sendiri masih merasa
kesulitan dalam menerapkannya secara optimal.
Fritz Redl dan William
Wattenberg menggunakan model “Kerja Kelompok dan Disiplin
Kelas”. Adapun teori dasarnya adalah pendidik
mendorong siswa untuk memahami perilaku dan tindakan mereka.
Di sini, pendidik dituntut untuk memberi
pemahaman kepada peserta didik bahwa perilaku peserta didik itu berbeda secara
individu dan sebagai anggota kelompok. Di samping itu, pendidik harus melihat
situasi senang atau tidak untuk mengubah perilaku peserta didik. Di sinilah,
saya seringkali kesulitan memanage peserta didik dalam sebuah kelompok. Bahkan
pemberian nilai untuk masing-masing anggota kelompok juga kadang-kadang masih
terasa sulit, manakah yang benar-benar bekerja, dan manakah yang hanya
main-main saja?
Situasi senang/tidak juga tidak kalah
menantangnya. Ada seorang peserta didik yang tampaknya sedang ber-mood
jelek, namun tetap bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Sebaliknya, ada
peserta didik yang tampaknya berseri-seri, tapi tidak berhasil memahami materi
pembelajaran.
William Glasser
menggunakan model “Teori Pilihan dan Kualitas Sekolah”. Adapun teori dasarnya
adalah sekolah membantu memenuhi kebutuhan psikologis
siswa dan menambah kualitas hidup mereka.
Salah satu yang dilakukan pada model di atas
adalah adanya pertemuan kelas. Di sini, salah satu tantangannya adalah
bagaimana menciptakan suasana yang kondusif.
Thomas Gordon
menggunakan model “Pelatihan Guru Efektif”. Adapun teori dasarnya adalah pendidik mengajarkan disiplin diri, menunjukkan cara mendengarkan aktif, mengirim "I-message" daripada "you-message" dan mengajar program mengatasi konflik enam
langkah.
Menurut teori di atas bahwa salah satu cara terbaik
untuk memperbaiki atau mencegah kenakalan adalah pemahaman empatik; yaitu guru mempelajari
setiap siswa dan kebutuhan, minat, dan kemampuan mereka. Tampaknya
dengan cara ini guru akan tampil bijak, tidak mengumbar marah dan teriakan.
Tantangannya adalah ketika kesalahan peserta didik sudah masuk kategori sangat
banyak/besar/serius.
Itulah empat
teori manajemen kelas menurut Skinner;
Redl and Wattenberg; Glasser; dan Gordon. Semoga bermanfaat!
Referensi
1. M.
Lee Manning dan Katherine T. Bucher. CLASSROOM MANAGEMENT: Models, Applications, and Cases, 2rd
edition. USA: Pearson Education International.
2. Sulisman. Catatan Kuliah
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment