Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Monday, November 25, 2013

Thomas Alva Edison Bukan Ilmuwan ‘Sejati’


Sebenarnya saya sudah lama memiliki e-book tentang “Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah” yang di-download dari situs pakdenono.com. E-book ini merupakan terjemahan dari buku karya Michael H. Hart. Sementara itu, penerjemahnya adalah H. Mahbub Djunaidi.


Pertama kali yang membuat saya tertarik terhadap buku ini adalah karena menempatkan Nabi Muhammad saw pada urutan pertama sebagai tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah. Padahal tokoh lainnya datang dari berbagai bidang seperti tokoh agama (termasuk beberapa nabi), ilmuwan fisika, filusuf, ilmuwan sosial, dan lain-lain.

Salah satu ilmuwan yang termasuk tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah adalah Thomas Alva Edison. Beliau menduduki urutan ke 38. Saya selalu teringat pada ilmuwan yang satu ini karena kata-katanya seringkali diungkapkan oleh para motivator.

Ketika masih muda, saya mendengar motivasi yang berasal dari perjalanan hidup Edison bahwa “dari 1001 satu percobaan yang dilakukannya, hanya satu yang berhasil.” Dulu, saya mengira angka tersebut hanya sebuah ungkapan peribahasa saja, seperti “sumpah 7 turunan!” Angka tujuh ini biasanya tidak dianggap benar-benar angka 7, tapi menunjukkan sumpahnya sangat serius. J

Namun ketika membaca buku Hart ini ada pernyataan bahwa “Edison merancang lebih dari 1.000 penemuan.” Ada kemungkinan angka 1.000 tersebut benar-benar sebuah angka Matematika, bukan peribahasa.

Sekarang ada hal lebih unik lagi ketika membaca sebuah buku motivasi terkait pernyataan Edison di atas. Ketika Edison mengalami kegagalan dalam eksperimennya, pernyataannya kira-kira jadi begini: “Saya sudah menemukan 1.000 cara gagal yang apabila orang lain mencobanya, kemungkinan besar akan gagal.”

Sekalagi lagi bukan “Saya sudah gagal 1.000 kali”, tapi “saya sudah menemukan 1.000 cara gagal.” Keren, kan?

Lalu, kenapa disebut bukan ilmuwan sejati?
Yang paling terkenal penemuan Edison adalah sistem penerangan listrik (lampu pijar). Dalam buku ini dinyatakan bahwa “beberapa tahun sebelumnya lampu bersinarkan arus listrik itu telah digunakan untuk penerangan lampu jalan di Paris.” Jadi, Edison bukan penemu pertamanya.

Namun demikian, Edison mampu menciptakan bola pijar yang dapat digunakan di rumah-rumah. Inilah yang membuat penemuannya spektakuler karena lampu pijar dapat digunakan secara praktis, bahkan lebih ekonomis.

Jadi, maksud dari ilmuwan ‘sejati’ dalam tulisan ini adalah Edison bukan hanya berjiwa ilmuwan, tapi berjiwa pembisnis juga. Saya sering katakan bahwa ilmuwan sejati itu biasanya akan terhenti penelitian dengan dua kondisi. Yang pertama habis anggaran (uang), dan yang kedua habis usia. He…he.. Meskipun ini guyonan saya, tapi memang bisa serius juga karena ada ilmuwan yang belum selesai penelitiannya sudah didahului kematian, dan anggaran penelitiannya pun sudah tidak mencukupi lagi. Salah satunya adalah Charles Babbage yang tidak selesai dalam penelitian komputer modernnya.

Kenapa masih juga dimasukan pada deretan ilmuwan? Pada buku ini dinyatakan bahwa “kendati tak satu pun hasil penemuan Edison memiliki arti penting yang menggemparkan, berguna juga untuk diingat bahwa dia tidak cuma menciptakan satu alat, tetapi lebih dari seribu.”

Itulah sekilas Edison yang dipaparkan pada buku karya Hart yang fenomenal ini. Semoga bermanfaat!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment