Awal mula
ingin menekuni blogging for money (ngeblog untuk mendapatkan uang), saya sangat
yakin harus membuat blog berbahasa Inggris. Apalagi dengan banyaknya kesempatan
menjadi penulis tamu yang dibayar dollar (paid to write), saya semakin yakin
harus menulis dalam bahasa Inggris.
Dengan modal
bahasa Inggris yang tidak bagus, tapi seringkali membantu teman-teman untuk
mengerjakan tugas kuliah, saya menduga peluang menulis dalam bahasa Inggris
tidaklah sulit.
Blogging
dalam bahasa Inggrispun mulai ditekuni. Beberapa website telah menerima saya
sebagai penulis tamunya. Dengan hanya menulis artikel-artikel ringan dan bahasa
Inggris apa adanya, saya hampir update tiap hari.
Paypal pun
mulai terisi. Walaupun tidak besar, tapi itu menunjukkan tulisan saya sudah
jadi duit. Betapa akan besarnya dollar tersebut, kalau saya menulis banyak
artikel, misal ratusan atau ribuan artikel. Itulah pemikiran saya pada saat
itu.
Namun fakta
segera memberikan jawaban. Sebuah website tempat saya bergabung, semakin kecil
memberikan pendapatannya. Ada juga website di mana pendapatan saya enggak
naik-naik. Yang satu lagi, bayarannya sangat kecil, meskipun ada kenaikan, tapi
sangat sedikit demi sedikit.
Ada satu
website yang membuat saya terkejut. Website yang satu ini cukup santer memberi
peningkatan laporan pendapatan. Sayangnya, ketika sudah waktunya bayaran, ia
tidak membayar dan tidak ada konfirmasi apapun.
Dari
situlah, saya mulai goyah. Mulai berpikiran bahwa menulis dalam bahasa Inggris
itu bukanlah keahlian saya karena ketika ingin ikut terjun ke niche blog untuk
Google Adsense atau ikut afiliasi Amazon, rasanya bukan kompetensi saya.
Saya sisakan
harapan pada satu blog bahasa Inggris. Nincak semplak nete semplek (Sudah
jatuh tertimpa tangga), blog bahasa Inggrispun kehilangan pengunjung setelah
lebaran 2013.
Saya menduga
kehilangan pengunjung tersebut karena keputusan saya untuk berhenti menjadi
penulis tamu yang biasanya hampir setiap hari tampil di halaman pertama website
bersangkutan.
Dari
situlah, saya mungkin tersadarkan atas kemampuan yang dimiliki bahwa saya belum
saatnya melakukan monetisasi blog berbahasa Inggris, atau sekedar menulis
artikel berbahasa Inggris di blog orang lain.
Setelah itu,
saya memutuskan untuk tetap memelihara satu blog berbahasa Inggris, dan satu
blog bahasa Indonesia. Namun fokus ditujukan pada blog bahasa Indonesia saja.
Hasil
sementara, uang belum ada. Yang diperoleh baru pengunjung agak beranjak dari
300 pageviews per hari merangkak menuju 500 pageviews per hari. Terakhir,
Desember ini, Google memberikan Page Rank 2 dari awalnya yang masih 0.
Setelah
adanya kedua perubahan tersebut, saya ada rencana menjadikan blog ini blog
niche, tapi rasanya belum waktunya. Jadi, saya kembali ke habitat awal saja,
menulis artikel tentang komputer dan pendidikan. Kedua topik inilah yang
membuat saya nyaman. Semoga para pembacanya juga ikut nyaman ya… J
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
ah sama dong mas, bahasa inggris tu susah. tapi jujur aja saya cuma 1 bulan aja ngikuti tren pake bahasa inggris, lalu abis tu pusing mas, mending pake bahasa ibu bahasa indonesia aja ya mas. he he...
ReplyDeleteIya saya juga tersisa blog ini, tapi masih tetap memelihara 1 blog bahasa Inggris untuk belajar saja :)
Delete