Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Friday, December 27, 2013

Duh Emak, Maafkan….


Menunggu…
Itulah yang telah ku lakukan selama setahun. Harapan hidup ini akan berubah, namun terasa semakin kaku. Rasa gelisah sudah tidak terasa lagi. Rasa sedih sudah tak sadarkan lagi. Semuanya sudah membeku…?


Di usiaku yang sudah tidak muda lagi. Rambut putih pun semakin banyak menghiasi kepalaku. Rasa lemah dan letih semakin sering menyerang tubuhku yang kurus ini.

Aku semakin menyesal, menyesal karena terlalu bermimpi untuk menjadi intelektual. Duduk manis di depan meja, bertemankan komputer dan seabreg buku, pernah menjadi impianku. Ini juga yang membuat aku berkorban meninggalkan banyak hal yang biasa dilakukan teman-teman sebayaku.

Demi kuliah, ku tinggalkan masa remaja yang suka bermain. Demi kuliah, ku tinggalkan obrolan hangat di kantin karena uang jajan disaku dianggarkan untuk bayar angkot dan buku.

Cita-cita tinggi, kuliah tinggi, bahkan sampai post-doctoral pernah menjadi harapan besar. Namun baru setengah perjalanan, Tuhan mengambil kemampuanku. Fisikku sehat, tapi daya pikirku terasa ada yang hilang.

Oh Tuhan, di mana sebenarnya aku berada? Salahkah hamba-Mu ini bercita-cita kuliah tinggi demi membahagiakan orangtua? Salahkah hamba-Mu ini mengejar ilmu sekolah formal demi membahagiakan rakyat jelata?

Badanku lemas, teringat ibu di kampung yang semakin tua. Aku belum bisa berbakti kepadanya, walau hanya mengajak jajan bakso kesukaannya. Kakiku kaku ketika teringat kakak yang setiap datang bulan harus menjerit kesakitan – bahkan nyaris seperti mau mati – karena ada penyakit yang dideritanya.

Ku tersungkur ketika sadar otak ini sudah tidak bisa berfungsi normal lagi. Walaupun ada sedikit pendapatan, namun tidaklah cukup untuk biaya hidup seorang diri sekalipun. Kegagalanku sudah membunuh semua syaraf kreatifku. Aku hanya bingung, dan entah apa yang harus ku lakukan. Jawaban Tuhanpun masih belum terasa kehadirannya.

Ku cabut rumput kecil di sampingku. Ku tatap warnanya. Ku perhatikan semua bagian rumput tersebut. Ternyata aku masih mengenali rumput seperti sedari dulu. Oh Tuhan, terimakasih Engkau masih memberikan aku kesempatan untuk mengenali rumput ini sebagai tanda-tanda kebesaran-Mu, walau aku tak tahu lagi langkah apa yang harus ditempuh setelah itu.

Oh Tuhanku, seandainya Engkau hendak mengambil semua yang ada dalam diriku ini, hamba tak kuasa menolaknya. Namun perkenankan hamba untuk tidak jauh dari rahmat-Mu yang sangat Agung itu.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

2 comments:

  1. weleh, ini cerpen apa kenyataan nih Kang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Curhat Kang, sekaligus dibumbui fiski bin kebohongan. hiks...hiks.. Kabita ku Kang Dens hoyong tiasa nyerat Novel....

      Delete