Hujan
semakin lebat. Petirpun kian berhamburan, menabuh suaranya yang membuat aku
degdegan. Ku matikan komputer agar tidak terkena sambaran petir. Ku tutup buku
untuk istirahat sejenak.
Aku duduk di
lantai dua gubukku yang hampir rubuh. Guyuran air hujan menemani pandangan. Ku
tatap pegunungan yang berada nun jauh di sana. Pesawahan yang dipenuhi
daun-daun padi yang masih hijau. Dedaunan tampak melambai-lambai laksana
mengajakku ikut bermain dengan sang hujan.
Walau ingin
sekali mendekati daun padi yang sedang menari-nari, namun aku urung karena
terlalu kedinginan. Walau ingin menengadah di tengah hujan, namun aku urung
karena takut sambaran petirnya.
Wajahku
mulai beralih ke jalan kecil di depan rumahku. Ada seorang bidadari yang sedang
berjalan kehujanan. Dia tampak kedinginan, tapi wajahnya tetap dipenuhi dengan
senyuman. Dia tampak kelelahan, namun langkahnya penuh ketegaran.
Ingin
rasanya ku segera menghampirinya. Ada sebuah payung kecil yang bisa dipinjamkan
untuk sekedar mengurangi kedinginannya. Ada jaket, walaupun tidak mahal, tapi
mungkin bisa sedikit menghangatkan badannya. Ada gubuk kecil ini, walau hanya berkursi
bambu untuk sekedar melepas kelelahannya.
Ku berikan
payung? Ku berikan jaket? Ku ajak untuk berteduh di gubuk reyot ini? Inginnya
sih begitu. Tapi aku tak kuasa melakukannya. Takut sekali dia menolak semua
ini. Takut sekali dia malah memarahiku karena dianggap mau mempermainkannya.
Tapi…
Aku tetap
tak tega membiarkan dia semakin kedinginan….
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
haha, pake takut segala, turun Kang, gpp dimarahi juga yang penting niat kita udah lurus, mantap fiksinya, pengalaman ya Kang :D
ReplyDeleteCampur Sari antara pengalaman dan impian. he..he...
Delete