Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Friday, December 20, 2013

Terimakasih Buat Mahasiswi Cantik

Walaupun saya sudah berusaha mengurangi tulisan tentang gadis cantik dan sudah berikrar di komentar artikel Kang Dens (salah satu penulis kitaabah.com), tapi stimulus di lapangan tidak mampu dibendung lagi. Jadi, mohon izin yang setulus-tulusnya ya Kang dan pembaca yang lain. Ini penting, ini penting, pentiing! J


Beberapa waktu yang lalu saya mencari obat untuk kakakku tercinta. Saya sudah lama tidak naik angkot (karena suka naik ojek sendiri), saat itu harus naik angkot karena tidak hapal jalan menuju sebuah apotek terkenal di Bandung. Jalurnya pabaliut bin pabeulit (banyak jalurnya).

Awal naik dari rumah, saya bertemu dengan pemuda yang berambut gondrong. Dikirain dia itu preman yang garang (kasar), ternyata dia mau kerja dan ngajak saya bareng karena arahnya sama dengan tujuan saya.

Ketika naik kedua, saya tanya nama toko apoteknya. Ternyata ia tidak tahu, tapi ia tetap menenangkan saya bahwa tidak jauh dari jalur angkot tersebut. Angkot masih tertidur sejenak menunggu lampu merah berganti kuning.

Ketika saya masih membaca-baca secarik kertas yang isinya alamat apotek tadi, tiba-tiba seorang ibu cantik yang duduk di depan saya berkata: “Mau ke apotek anu, Mas? Lebih baik naik angkot yang itu saja!” Ibu tersebut menunjuk angkot kuning di seberang jalan.

Segera saja saya minta maaf dan mohon izin ke pak sopir karena salah naik angkot. Ku tinggalkan angkot merah bersama pemuda gondrong berwajah preman tapi berhati santri; juga ibu cantik berwajah pejabat, tapi merakyat.

Saya naik angkot kuning. Tidak lama sudah terjebak macet. Sambil nunggu jalur lancar, saya nanya ke pak sopir: “Maaf pak, tolong turunkan di belokan menuju apotek anu di jalan anu!”

Pak sopir: “Maaf Mas, kalau ke sana naiknya harus dari terminal, bukan angkot ini!” Pak sopir tak memperdulikan saya yang mulai gundah gulana, bahkan ia tampak santai membereskan rupiah demi rupiahnya.

Tiba-tiba seorang bapak (penumpang) di sudut belakang angkot berkata: “Enggak apa-apa Mas, naik angkot ini juga bisa kok.” Saya tidak panik. Seorang ibu yang duduk di samping saya juga setengah berbisik dan penuh mimik ketulusan: “Bisa kok Mas, nanti turun di stopan anu!” Saya manggut-manggut dengan lebih semangat.

Tak diduga, ada suara merdu dari depan saya memecahkan kebisingan kota yang dipenuhi raungan knalpot kendaraan butut: “Sama aku saja, Pak! Aku juga lewat sana.”

Ketika mataku diarahkan ke suara itu, ternyata keluar dari seorang gadis cantik yang dari tadi sedang asik membaca modul seperti materi kuliah. Hatiku berdebar-debar, jantung terasa hampir copot, pikiranpun tertegun: “Sungguh hebat orangtua gadis ini, di tengah kejutekan perkotaan, masih tersisa anak muda yang ramah dan siap membantu orangtua seperti saya untuk keluar dari kebingungan.” J

Singkat kata, singkat cerita, saya dan gadis tersebut turun dari angkot kuning tadi (tapi tanpa bergandengan tangan ya…), dan naik angkot lagi, tapi lupa warna angkotnya. J Walaupun agak malu-malu saya nanya: “Mbak mau kuliah ya?”

Gadis cantik: “Kok tahu?” eh bukan gitu, yang benar: “Iya, Pak.” (sambil tersenyum melirik ke wajah saya yang berjenggot pirang dan tak luput kaki saya yang bersandal jepit karena tampak pamer ketawaduan, padahal tidak punya sandal lain ha…ha…)

Saya: “Jurusan apa, Mbak?”
Gadis cantik: “Farmasi”
Saya: (di dalam hati: pantes dari tadi saya lihat, modulnya mirip Biologi he..he..)
Saya melanjutkan investigasi: “Di mana kuliahnya, Mbak?”
Gadis cantik: “Di universitas anu”.

Saya manggut-manggut saja karena tidak tahu mau nanya apalagi. Mau nanya nomor HP, takut dipukul. Mau nanya nomor sandal, takut ditendang. Apalagi nanya nomor rumahnya, takut dipenjarakan. J

Walau tidak ada nomor kontak satupun, tapi nomor kontak hati sudah ku dapatkan. Walau alamat rumahnya tidak sempat ditanyakan, tapi alamat ketulusan hatinya sudah ku temukan. Lebaaaaaaaay!

Yang jelas, melalui tulisan ini saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya (barangkali saja berkunjung ke blog ini atau jadi penulis di kitaabah.com cie cieeeeeee), terimakasih juga kepada orangtuanya, guru-gurunya, dan universitasnya yang telah berhasil mendidik si gadis cantik berhati cantik itu.

Semoga Allah SWT melipat gandakan pahala atas kebaikan Mbak cantik yang belum sempat ku tanyakan namanya itu. Aamiin!

Ini catatan buat gadis cantik itu saja, jangan dibaca ya… J
Dari tadi, semua tempat dan nama disebut dengan “anu”. Tanpa bermaksud promosi, saya sebutkan saja ya:
Nama apotek: Toko Obat Pandu
Alamat: Jl. Jendral Sudirman
Toko obat tersebut seringkali dikunjungi oleh pasien yang sudah dinyatakan harus operasi atau sudah dioperasi atau sudah membuat dokter pusing. Salah satu menu terkenalnya adalah ramuan China.

Memang ada yang bilang bahwa ada ramuan China yang berbahaya. Tapi ramuan dokter juga ada yang gagal, bahkan malpraktek. Hiks…hiks

Satu lagi, mahasiswi itu berkampus di UNIBA Taman Sari Bandung. Nah, bagi yang mau mencarinya, silahkan! J

Tips bagi yang mau mencari gadis itu: bawa foto profil saya yang diperbesar plus ditambah jenggotnya, kemudian bawa tulisan ini! Kalau gadis itu ber-IQ 200, mungkin dia masih ingat saya. J


Sekian dan terimakasih. THE END
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

3 comments:

  1. alhamdulillah, geningan papendak deui jeung nu geulis kang, :D wah anak UNISBA, dekat kebun binatang sama ITB itu Kang. ha ha, ya fitrah yang satu itu memang tak mudah mengendalikannya. yang udah nikah saja, masih suka tengok kanan kiri. mantap, ketemu gadis cantik yang baik hatinya, berwajah teduh, pake kacamata dia Kang? :) semoga bertemu lagi deh sama gadis cantik yang baik hatinya lagi yang dengan tulus mau memberi alamat rumah dan no, hp ayahnya, kang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang sungguh menggoda, penggunaan frase gadis cantik itu, antara mata, rasa, promosi artikel, dan dosa. he..he..

      Semoga banyak anak muda yang seperti itu, tidak hanya perempuan, ya Kang!

      Delete
    2. betul Kang, anak laki-laki juga harus peka dengan kesulitan orang lain, itu juga kan termasuk ibadah dan amal saleh itu, kata ulama akan mengundang pertolongan Allah, sebagaimana Nabi Yunus ditolong Allah keluar dari perut ikan karena selalu bertasbih kepada-Nya :)

      Delete