Setelah
beberapa tokoh tua berambisi nyapres, sekarang semakin bermunculan tokoh-tokoh
muda memberikan sinyal ingin meramaikan pemilihan presiden 2014, misal: Jokowi,
Anies Baswedan, Aher, dll.
Ketika
masyarakat banyak yang menolak duet Megawati-Jokowi, kini muncul duet
Jokowi-Aher. Paling tidak, ada dua tantangan untuk duet tersebut:
1. Jokowi berada
di bawah bayang-bayang Megawati yang diduga masih mengedepankan terah Bung
Karno.
2. Aher (Gubernur
JABAR) berada di bawah bayang-bayang kasus yang sedang mendera PKS sebagai
tempat bernaungnya.
Lalu duet
manakah yang disukai masyarakat yang dianggap sebagai duet capres dan cawapres
yang paling ideal? Kita ikuti perkembangan gulir politik di bumi pertiwi ini.
Info yang menggembirakan
buat saya antara lain: di salah satu media online terbesar tanah air, “Gusmus
mendukung calon pemimpin muda karena tokoh tua dianggap beliau sudah loyo.”
Dukungan ini disampaikan ketika Anies Baswedan berkunjung ke rumah beliau. Tapi
tetap, Gusmus mewanti-wanti agar pemimpin muda jangan mewarisi kebobrokan
pemimpin terdahulunya.
Meskipun
banyak tokoh yang tidak memperdulikan tua-muda dalam kepemimpinan, tapi saya
tetap masih mendukung tokoh muda harus memimpin negeri ini. Sementara tokoh tua
harus jadi penasehatnya. Sinergi, bukan?
Walaupun
demikian, kekecewaan saya tetap besar terhadap para tokoh muda saat ini karena
banyak yang ikut terkena isu korupsi, bahkan ada yang sudah dijebloskan ke
penjara KPK. Ini tugas berat buat generasi muda!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment