Diterjemahkan
dari:
Steve. 2012. Exploring models of
Education: Critical Multiculturalism. permanentculturenow.com/exploring-models-of-education-critical-multiculturalism.
Latar
Belakang Pemikiran
Multikulturisme
kritis terlahir dari perkembangan ide-ide sekolah penelitian sosial Frankfurt tahun 1930. Multikulturisme kritis
mula-mula muncul sebagai cara untuk menunjukkan banyaknya ketidaksamaan
struktural dan institusional yang terjadi pada pembentukan pendidikan modern
dalam lingkungan multikultural. Multikulturisme kritis dan perkembangannya
terus berlanjut melebihi tahun 1930 dan masuk ke dalam dunia modern bersama
para pemikir dan aktivis seperti pemikir revolusioner Brazil Paulo Freire, Henry
Giroux, dan Prof
Peter McLaren of UCLA,
misalnya.
Menuju
Definisi dan Pemahaman Pemikirannya
Dalam
beberapa hal multikulturisme kritis bersandar terhadap ide-ide asli pendidikan
populeris sebagai tool emansipasi yang tertekan secara ekonomis, tapi
berkembang lebih jauh, dalam skup lebih luas dan berakar pada teori kritis. Multikulturisme
kritis merupakan bentuk pendidikan yang memungkinkan ditanamkan pada para
siswanya yang mampu membawakan perubahan sosial, ia telah dijelaskan oleh para
pemikir neoliberal sebagai ‘pendidikan politis’ karena ia membuka isu-isu yang
berhubungan dengan mengapa siswa berada dalam keadaan ekonominya, mengapa pemikiran
itu ada, ia mengekspos mekanisme-mekanisme ketidaksamaan yang menimpa
korban-korban ketidaksamaan.
Secara
politis multikulturisme kritis berpika dari pemikiran anarkisme, marxis dan
feminis. Ia mampu mengekspos sistem yang memperbudak mereka melalui teori kritis. Teori kritis merupakan tinjauan
masyarakat dan kultur kita yang berasal darinya, tinjauan ini berasal dari
spektrum ide-ide luas dan variatif yang berasal dari ilmu sosial dan humanitis.
Dengan memanfaatkan teori kritis para siswa belajar bagaimana berpikir kritis
dan analitis, tool-tool ini memungkinkan otonomi siswa utuk berkembang dengan
sukses.
Gaya
Pengajaran
Terdapat
gaya dan strategi pengajaran dan penyajian pelajaran yang berbeda kepada siswa,
dan juga cara belajar yang berbeda untuk menjadi seorang guru, ini disebut
pedagogi (ilmu mendidik). Di dalam multikulturime kritis, adopsi pedagogi
kritis dapat membantu para siswa mengembangkan kesadaran atas kebebasan,
mengenal tendensi-tendensi otoriter, dan menghubungkan pengetahuan pada kekuatan
dan kemampuan untuk mengambil tindakan konstruktif berdasarkan pengetahuan ini.
Seperti teori kritis, pedagogi kritis berasal dari ilmu sosial dan humanitis,
tapi yang lebih penting ia juga berasal dari ide-ide feminisme, anarkisme, dan
di dalam konteks kontemporer, ekologi.
Mekanika
Filosofis Multikulturime Kritis
Permaculturalist David Holmgren mengusulkan bahwa perkembangbiakan dualisme Philosopher
Rene Descartes Cartesian telah
menimbulkan pemisahan manusia dan habitat alam, dengan cara yang sama
multikulturisme kritis juga berargumen bahwa pemikiran Cartesian telah
memunculkan pembagian dalam bagaimana pendidikan diselenggarakan, contohnya
bagaimana pembelajaran diajarkan secara abstrak yang mana bertentangan dengan
pembelajaran holistik tentang sistem dan model. Penyandaran holistik Holmgren dan pendukung multikulturisme ini
benar-benar menentang reductionism yang mempengaruhi pendidikan terkait ide-ide awal positivisme yang
memainkan peran penting dalam perkembangan dan melahirkan pendidikan populeris,
penentangan terhadap positivisme yang mereduksi semua proses manusia ke dalam
peristiwa-peristiwa kimiawi, fisika atau psikologis, yang menyatakan bahwa
positivisme mencoba untuk menyediakan teori ilmiah untuk fenomena sosial, dan
ini diwujudkan pada tingkat yang sangat dasar dalam konteks pendidikan manusia
dipandang tidak lebih dari mesin responsif. Multikulturisme kritis juga
menekankan bahwa pendidikan untuk komunitas harus diselenggarakan dalam
komunitas; dalam konteks ini benar-benar dilakukan lokalisme.
Multikulturisme
Kritis dalam Tindakan
Sekolah-sekolah
memanfaatkan ide-ide multikulturisme kritis yang ada di AS dan New Zealand,
dalam kasus adanya ketidaksamaan ekstrim, isu-isu rasisme dan kegagalan siswa
terkait sistem yang gagal. Di sekolah-sekolah AS para siswa sebagian besar
berasal dari campuran Amerika Afrika, latar belakang kulit hitam dan putih,
demikian juga di New Zealand, sekolah-sekolah campuran etnis terjadi pada
masyarakat pribumi Maori
dan turunan kulit putih atau asli Eropa. Sekolah-sekolah berjuang untuk
memperhatikan isu-isu kemiskinan, larangan sosial dan ras, sekolah-sekolah
berlokasi di bagian kota kecil yang sangat miskin, dan sekolah-sekolah telah
berhasil menjadikan semangat kebersamaan antar komunitas dan menciptakan para
siswa lebih percaya diri serta
memberitahukan para siswa yang telah mampu memahami tentang kehidupan yang
telah memperbudak orangtua mereka.
Multikulturisme
Kritis dan Kultur Permanen
Dalam
konteks perkembangan kultur permanen ditinjau dari sudut pandang pendidikan,
multikulturisme kritis merupakan kumpulan ide dan praktek menarik yang akan
membantu transisi dari pemikiran neoliberal dan cara-cara melakukan sesuatu,
menuju sesuatu yang berbasis usaha kolektif dan saling bekerja sama.
Multikulturisme kritis memiliki tool-tool untuk meminimalisir ide-ide yang
menyebabkan kultur temporer rapuh sebagai pemikiran kapitalis yang diberikan
kepada kita; ia telah menceraiberaikan persatuan. Sebagai seorang yang telah
mengajar para siswa dari latar belakang ekonomi lemah dan praktek serta
menghidupkan cara permaculture saya ingin mengatakan bahwa multikulturisme
kritis itu harus diperhatikan, atau memasukkan etika dan metode permaculture ke
dalam pemikiran masa depan melalui pengalaman pendidikan.
***
[Arsip 2012]
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment