Menulis itu memang sangat tergantung
pada kebiasaan. Walaupun segudang teori, tapi minim praktek, maka boleh jadi
seseorang akan pusing tujuh keliling membuat tulisan walaupun dalam bentuk
sederhana.
Beberapa waktu saya diminta
menceritakan kembali isi beberapa bab dari sebuah buku berbahasa Inggris.
Meskipun ini mirip menterjemahkan, namun menurut saya tidak masuk
‘menterjemahkan’ karena tidak dilakukan secara utuh, hanya mengambil poin-poin
penting dari satu bab.
Saya merasa tidak keberatan selama
topiknya seputar Sistem Informasi, pendidikan, atau topik sederajat. Toh tanpa
dibayarpun, saya masih suka mengisi blog bahasa Inggrisku minimal tiap minggu.
Apalagi saat itu saya hanya
menyerahkannya dalam bentuk draft. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
penyalah-gunaan karya tulis seperti plagiatisme.
Setelah kejadian itu, saya jadi
kembali terpikir untuk menggeluti dunia terjemahan. Satu hal yang masih menjadi
ganjalan tentang pengurusan izin. Apakah terjemahan untuk mengisi blog harus
minta izin dulu kepada penulisnya?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment