Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Saturday, January 4, 2014

Identifikasi Kebutuhan dan Menetapkan Requirement

Bab 7 Identifikasi Kebutuhan dan Menetapkan Requirement
Apa yang kita coba untuk mencapai desain aktivitas ini?
Tujuannya adalah memahami sebaik mungkin tentang user, pekerjaannya, dan kontek pekerjaan itu, sehingga sistem yang sedang dikembangkan dapat mendukungnya dalam mencapai tujuan; kita kami sebut “identifikasi kebutuhan.”  Pembangunan ini, tujuan kedua kami adalah berproduksi, dari kebutuhan yang diidentifikasi, sederet requirement stabil yang membentuk basis suara untuk bergerak ke depan untuk memikirkan desain.
Bagaimana kita bisa mencapainya?
Secara umum, aktivitas-aktivitas ini berkembang dengan cara sequensial: pertama mengumpulkan data, kemudian menginterpretasikannya, kemudian mengekstraksi beberapa requirement darinya, tapi ini hanya sedikit yang tercapai, dan aktivitas-aktivitas ini saling mempengaruhi sebagai iterasi proses.         
Identifikasi kebutuhan dan menentukan requirement sendiri merupakan aktivitas iteratif di mana subaktivitas saling menginformasikan dan memperhalus. Praktisnya, requirement berevolusi dan berkembang seperi stakeholder berinteraksi dengan desain dan melihat apa yang mungkin dan bagaimana fasilitas tertentu dapat membantu mereka.
Mengapa Susah? Penting untuk Mendapatkannya dengan benar
Ketika ditanya tentang tahapan proyek mana yang menyebabkan kegagalan, responden menyebutkan “pendefinisian requirement” lebih banyak daripada fase lain. Ketika ditanya tentang penyebab kegagalan, “tujuan dan requirement yang tidak jelas” disebutkan lebih banyak daripada yang lain, dan untuk faktor-faktor keberhasilan yang paling penting, requirement jelas dan detil” disebutkan lebih sering.
Dalam kasus lain, implikasi bagi produsen dan konsumen itu penting: kegelisahan dan frustasi, kehilangan pendapatan, kehilangan confidence konsumen, dan sebagainya.
Mengambil pendekatan berorientasi user untuk pengembangan merupakan satu cara untuk mengatasinya. Jika suara dan kebutuhan user terdengar jelas dan dimasukkan ke dalam account, maka kemungkinan besar hasil akhir akan menemui kebutuhan dan harapan user.
Sumber: 2002. Gaynor, Editor. Interaction Design Beyond Human-Computer Interaction. USA: John Wiley & Sons, Inc. (hal. 202-204)


[Arsip 27/3/2012]
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

2 comments:

  1. akhir akhir ini mas sering banget nulis dalam jumlah yg banyak ya. he he..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu tulisan yang diambil dari blog-blog terdahulu yang tidak terurus, kasihan kesepian dan blognya juga mau dihapus. :)

      Delete