Meskipun
banyak blogger yang menyatakan bahwa ada “cara cepat sukses mendapatkan uang
dari blog” atau “cara cepat mendatangkan jumlah pengunjung blog yang banyak”,
namun saya masih menduga bahwa sukses blog itu membutuhkan waktu yang tidak
sebentar dan perjuangan yang gigih.
Sampai saat
ini, saya masih menganalogikan bahwa membangun sebuah blog yang sukses itu
seperti membangun sebuah sekolah. Salah satu kriteria blog yang sukses adalah
mendapatkan banyak pengunjung. Demikian pula dengan sekolah, sekolah yang
sukses biasanya menjadikan calon siswa berbondong-bondong dan berebut ingin
daftar menjadi siswanya.
Dulu, saya
pernah terlibat dalam sebuah SMP yang masih dalam tahap rintisan. Jumlah siswa
sekitar 10 orang. Selama setahun, ternyata belum ada pemasukan yang berarti.
Gaji para guru diambil dari kerja keras ketua yayasan dan saya, bukan dari
bayaran siswa. Bantuan dari pemerintahpun masih sangat kecil.
Kita buat
perumpamaan yang agak mendekati jaman itu:
Gaji guru
honorer = Rp7.000 per jam
Tunjangan
kepala sekolah = Rp0 karena dipegang ketua yayasan
Tunjangan
wakil kepala = Rp300.000 per bulan
Tunjangan TU
= Rp300.000 per bulan
Tunjangan
Bendahara = = Rp300.000 per bulan
Mari
kalkulasikan:
Kira-kira guru
ada 10 orang. Anggap saja SMP itu memiliki 10 mata pelajaran dengan
masing-masing pelajaran memiliki 2 jam pelajaran (2 jam x Rp7.000 = Rp 14.000).
Jadi, 10 orang x Rp14.000 = Rp 140.000.
Wakil kepala
ada 3 orang (Bidang Kurikulum, Kesiswaan, dan Humas). Jadi, 3 orang x Rp300.000
= Rp900.000.
Kita
totalkan:
Gaji Guru
(semuanya) = Rp140.000 per
bulan
Tunjangan
Wakasek = Rp900.000 per
bulan
Tunjangan TU
= Rp300.000 per
bulan
Tunjangan
Bendahara = Rp300.000 per
bulan
Total = Rp
1.640.000 per bulan
Berarti
setidaknya ketua yayasan harus mengeluarkan uang Rp 1.640.000 per bulan selama
setahun. Sebenarnya itu belum selesai karena ada biaya perbaikan bangunan, air,
rapat, transportasi, dll.
Ternyata
total pengeluaran di atas (Rp 1.640.000 per bulan) senada dengan pernyataan
Kang Herman pemilik Blogodollar yang menyatakan bahwa dengan modal blog Rp2
juta, ia menghasilkan Rp4 juta. Sayangnya, saya belum tahu berapa lama ia
mencapai penghasilan Rp4 juta tersebut, apakah di bulan pertama blogging? Bulan
kedua, ketiga atau bulan berapa?
Analogi di
atas bukan tanpa alasan, tapi blog itu kan sejenis dengan penerbit buku atau
surat kabar. Maka untuk mendirikan penerbit itu sampai mendatangkan uang
kemungkinan besar tidak cukup Rp10juta, bukan? Nah begitu pula dengan blog.
Intinya,
boleh jadi setahun blogging, kita belum mendapatkan apa-apa selain terus
mengeluarkan biaya untuk sewa hosting, bayar pulsa, beli buku referensi, dan
lain-lain.
Apakah Anda
masih mau blogging untuk uang? Saya sendiri masih mau. J
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
ahaha,,analog yg nice sekali kang Komar
ReplyDeletekesalahan banyak blogger [termasuk mungkin sy],,,terlalu cepat ingin sukses,,padahal Linda Ikeji blogger Afrika itu perlu wkt ckp lama ia ngeblog mulai 2006,dgn jumlah post hampir 15rb post....!dan ia sukses dgn hasil yg gemilang !
Terimakasih Kang Ali buat tambahannya tentang Linda yang punya 15rb post biar saya semakin tahu bahwa blog itu investasi jangka lama :)
Delete