Setelah
bertambahnya para penulis dalam sebuah blog komunitas yang dibangun oleh
personal, maka harus segera dipikirkan juga agar blog tersebut memiliki tim
yang solid. Anggota tim sebaiknya bukan diambil dari keluarga atau asal kenal
saja, tapi harus dilihat dari rekam jejaknya selama berkontribusi dalam blog
tersebut.
Langkah di
atas sedang menemani impian saya agar para penulis yang bergabung dan aktif
sejak blog komunitas didirikan tidak dirugikan di masa kemajuan blog
bersangkutan.
Seperti ini
bayangan saya: kalau sebuah blog menerapkan sistem paid per view, maka bayaran
tidak akan memandang apakah penulis senior atau bukan? Padahal saya menduga
mungkin saja artikel penulis senior lebih sedikit pembacanya daripada penulis
baru. Apakah penulis senior harus rela mengalah saja bayarannya jauh tertinggal
oleh penulis baru?
Bagi pemilik
blog, keputusan cepatnya memang begitu. Siapa yang artikelnya populer, maka dia
yang mendapatkan bayaran besar. Akan tetapi, pemilik blog juga harus memikirkan
perjuangan awal para penulis senior. Mereka berjuang sejak pengunjung terhitung
puluhan per hari. Jadi, adilkah apabila penulis senior seolah ‘tertendang’
begitu saja oleh pendatang baru?
Memang salah
satu keengganan pemilik blog memikirkan senioritas antara lain khawatir ada
penulis senior yang menulis artikel asal-asalan, tapi bayaran ingin tinggi.
Akan tetapi, kalau tidak ada penghargaan sama sekali untuk mereka (penulis
senior), betapa teganya kita tidak melihat perjuangan mereka sejak blog
berdiri.
Salah satu
solusinya mungkin harus diterapkan standar honor. Tingkat senioritas juga harus
dilakukan, misal 100 penulis terbanyak pertama, 100 penulis terbanyak kedua,
dan seterusnya.
Jadi,
standar bayaranpun akan berbeda antara kategori penulis pertama dan kedua.
Adapun apabila penghasilan paid per view penulis bersangkutan di atas standar,
maka yang dibayarkan adalah penghasilan paid per view-nya. Sistem ini mirip
dengan UMR atau UMP.
Jadi, saya
sedang memimpikan agar minimal 100 penulis kategori pertama mendapatkan standar
tersebut. Tinggal kriterianya seperti apa? Apakah cukup dengan melihat jumlah
artikelnya? Atau ada kriteria lain? Atau ada pendapat lain?
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
Wah, saya malah belom pernah terpikir ttg penulis tamu gitu.. hm, asyik juga ya kyknya
ReplyDeleteBuat saya asik Mas, banyak teman :)
Deletetentu semuanya kemudian kembali kepada kemampuan finansialnya dong, kang... hehehe.. dan bicara soal honor, apalagi di sini ada senioritas dan pemula, waduhhh cukup sensitif juga... bener kata kang Komar di atas, senioritas juga perlu dipertimbangkan kwalitas artikelnya juga... kalo dia tetap rajin ngpost, masih aktif layak dihargai juga mungkin dengan jalan dikasih bonus jangkanya berapa bulan...
ReplyDeleteuntuk rutinitas harian biarlah dipukul sama rata kayak member lainya...
Masukannya ditampuuuung.
DeleteTerimakasih Mas