Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Komputer dan Pendidikan
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Monday, January 27, 2014

Profesi Kependidikan, Kapita Selekta Pembelajaran, Evaluasi Pendidikan


Tulisan ini merupakan rangkuman dari tiga buku tentang pendidikan. Masing-masing penulisnya adalah:
·         Hamzah B. Uno tentang Profesi Kependidikan
·         Muzayyin Arifin tentang Kapitaselekta Pendidikan
·         Daryanto tentang Evaluasi Pendidikan.

Identitas dari masing-masing buku dapat dijumpai di setiap akhir pembahasan masing-masing buku dengan kata kunci ‘Sumber’ yang ditampilkan dengan format Daftar Pustaka. Total rangkuman ini sekitar 5 lembar A4 dengan spasi 1,5. Baiklah, saya mulai rangkumannya: J



PROFESI KEPENDIDIKAN


Profesionalisme Guru
Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut: Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi, Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya, dan Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.

Jabatan guru merupakan jabatan profesional yang menghendaki guru harus bekerja secara profesional. Bekerja sebagai seorang yang profesional berarti bekerja dengan keahlian, dan keahlian hanya dapat diperoleh melalui pendidikan khusus.

Kompetensi guru adalah kecakapan atau kemampuan yang dimiliki guru, yang diindikasikan dalam tiga kompetensi, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan tugas profesionalnya sebagai guru (profesional), kompetensi yang berhubungan dengan keadaan pribadinya (personal), dan kompetensi yang berhubungan dengan masyarakat atau lingkungannya (sosial).

Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu menguasai antara lain: (a) disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran, (b) bahan ajar yang diajarkan, (c) pengetahuan tentang karakteristik siswa, (d) pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar, dan lain-lain.

Sumber: Uno, Hamzah B. 2009. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
***

KAPITA SELEKTA PEMBELAJARAN
Ada tiga komponen dasar yang harus dibahas dalam teori pendidikan Islam yang pada  gilirannya dapat dibuktikan validitasnya dalam operasionalisasi. Tiga komponen dasar itu adalah sebagai berikut:
1.        Tujuan pendidikan Islam harus dirumuskan dan ditetapkan secara jelas dan sama bagi seluruh umat Islam sehingga bersifat universal.
2.        Metode pendidikan Islam yang kita ciptakan harus berfungsi secara efektif dalam proses pencapaian tujuan pendidikan Islam.
3.        Irama gerak yang harmonis antara metode dan tujuan pendidikan dalam proses akan mengalami vakum bila tanpa kehadiran nilai atau ide.

Dengan memperhatikan potensi psikologis dan pedagogis manusia anugerah Allah, model pendidikan Islam seharusnya berorientasi kepada pandangan falsafah sebagai berikut: Filosofis, Etimologis, Pedagogis.

Secara kurikuler model-model tersebut didesain menjadi: Content, Pendidik, Anak didik.

Problema Pendidikan Islam dalam Dinamika Masyarakat
Strategi pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat kemajuan iptek itu mencakup ruang lingkup sebagai berikut:
1.        Motivasi kreativitas anak didik ke arah pengembangan iptek itu sendiri, di mana nilai-nilai islami menjadi sumber acuannya.
2.        Mendidik keterampilan memanfaatkan produk iptek bagi kesejahteraan hidup umat manusi pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
3.        Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuwan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing.
4.        Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.

Model-Model Penelitian dalam Pendidikan
Kegiatan riset dalam pendidikan dapat dilakukan dalam berbagai macam bentuk:
1)      Riset ditinjau dari segi tujuan pelaksanaannya: Penelitian Dasar, Penelitian Terapan.
2)      Riset ditinjau cara penganalisisan data-data yang diperoleh: Penelitian analitis, Penelitian deskriptif, Penelitian eskperimental.
3)      Riset ditinjau dari sudut sampai di manakah riset memenuhi baik internal maupun eksternal validity-nya: Penelitian Ex Post Facto; Investigasi, studi, survei, dan eksperimen.

Ada beberapa problema menyangkut kondisi dan kompensasi tugas mengajar guru:
a.       Sedikitnya waktu untuk istirahat dan untuk persiapan pada waktu dinas di sekolah.
b.      Ukuran kelas yang terlalu besar.
c.       Kurangnya bantuan administratif.
d.      Gaji yang kurang memadai.
e.       Kurangnya bantuan kesejahteraan.

Problema Manajemen dan Kelembagaan Pendidikan Islam
Perangkat input instrumental yang kurang sesuai dengan tujuan pendidikan menjadi sumber karawanan karena: Guru kurang kompeten untuk menjadi tenaga profesional pendidikan, Penyalahgunaan manajemen pendidikan, Pendekatan metodologis guru masih terpaku kepada orientasi tradisionalistis, dan lain-lain.

Sumber: Arifin, Muzayyin.  2008. Kapitaselekta Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
***


EVALUASI PENDIDIKAN

Pengertian, Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar-mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Beberapa fungsi evaluasi meliputi: selektif, diagnostik, penempatan.

Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi
Prinsi-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi, yaitu: keterpaduan, keterlibatan siswa, koherensi, pedagogis, akuntabilitas. Teknik evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu:
1.        Teknik non tes, terdiri dari: skala, kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan, riwayat hidup.
2.        Teknik tes; Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, maka dibedakan atas adanya 3 macam tes, yaitu: tes diagnostik, formatif, sumatif.

Berbagai Teknik Evaluasi, yaitu Measurement Model, Congruence Model, Educational System Evaluation Model, Illuminative Model.

Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor dalam Pendidikan
Ranah kognitif meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, penilaian. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan, yaitu: menerima, menjawab, menilai, organisasi, karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai. Ranah psikomotor dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok utama, yakni keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, dan koordinasi neuromuscular.

Prosedur Pelaksanaan Evaluasi
Langkah-langkah dalam pelaksanaan evaluasi meliputi: perencanaan, pengumpulan data, persifikasi data, pengolahan data, penafsiran data. Analisis Butir-Butir Instrumen Evaluasi meliputi aktivitas menilai tes yang dibuat sendiri dan mengalisis butir-butir soal. Skala penilaian mencakup: Skala bebas, Skala 1 – 10, Skala 1- 100 dan  Skala huruf yang sudah lazim: (A, B, C, D, E [ada yang sampai G). Cara untuk mengambil rata-rata dari huruf yaitu dengan mentransfer huruf tersebut menjadi nilai angka dahulu.

Sumber: Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.



CATATAN:
Bagi adik-adik yang sedang mencari referensi lainnya terkait teori pendidikan, di blog ini juga masih tersedia rangkuman-rangkuman dengan judul sebagai berikut:
·         Pengantar Pendidikan: Pengertian Pendidikan, Asas Pendidikan, Lingkungan Pendidikan, dan Aliran Pendidikan

·         Perkembangan Peserta Didik

·         Book Report Pengelolaan Pendidikan

·         Book Report Strategi Belajar Mengajar

·         Book Report Pentingnya Perencanaan Pembelajaran
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment