Tulisan ini merupakan
rangkuman dari tiga buku tentang pendidikan. Masing-masing penulisnya adalah:
·
Hamzah B. Uno tentang Profesi
Kependidikan
·
Muzayyin Arifin tentang Kapitaselekta
Pendidikan
·
Daryanto tentang Evaluasi
Pendidikan.
Identitas dari
masing-masing buku dapat dijumpai di setiap akhir pembahasan masing-masing buku
dengan kata kunci ‘Sumber’ yang ditampilkan dengan format Daftar Pustaka. Total
rangkuman ini sekitar 5 lembar A4 dengan spasi 1,5. Baiklah, saya mulai
rangkumannya: J
PROFESI KEPENDIDIKAN
Profesionalisme Guru
Untuk seorang
guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia
dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut: Guru
harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang
diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang
bervariasi, Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif
dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, Guru harus tetap
menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan
kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan
pengetahuan yang didapatnya, dan Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan
peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya
tersebut.
Jabatan guru
merupakan jabatan profesional yang menghendaki guru harus bekerja secara
profesional. Bekerja sebagai seorang yang profesional berarti bekerja dengan
keahlian, dan keahlian hanya dapat diperoleh melalui pendidikan khusus.
Kompetensi guru
adalah kecakapan atau kemampuan yang dimiliki guru, yang diindikasikan dalam
tiga kompetensi, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan tugas profesionalnya
sebagai guru (profesional), kompetensi yang berhubungan dengan keadaan
pribadinya (personal), dan kompetensi yang berhubungan dengan masyarakat atau
lingkungannya (sosial).
Guru yang
memiliki kompetensi profesional perlu menguasai antara lain: (a) disiplin ilmu
pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran, (b) bahan ajar yang diajarkan, (c)
pengetahuan tentang karakteristik siswa, (d) pengetahuan serta penguasaan
metode dan model mengajar, dan lain-lain.
Sumber: Uno, Hamzah B. 2009. Profesi
Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia.
Jakarta: Bumi Aksara
***
KAPITA SELEKTA PEMBELAJARAN
Ada tiga komponen dasar yang harus dibahas dalam teori pendidikan Islam
yang pada gilirannya dapat dibuktikan
validitasnya dalam operasionalisasi. Tiga komponen dasar itu adalah sebagai
berikut:
1.
Tujuan pendidikan Islam harus dirumuskan dan
ditetapkan secara jelas dan sama bagi seluruh umat Islam sehingga bersifat
universal.
2.
Metode pendidikan Islam yang kita ciptakan harus
berfungsi secara efektif dalam proses pencapaian tujuan pendidikan Islam.
3.
Irama gerak yang harmonis antara metode dan tujuan
pendidikan dalam proses akan mengalami vakum bila tanpa kehadiran nilai atau
ide.
Dengan memperhatikan potensi psikologis dan pedagogis manusia anugerah
Allah, model pendidikan Islam seharusnya berorientasi kepada pandangan falsafah
sebagai berikut: Filosofis, Etimologis, Pedagogis.
Secara kurikuler model-model tersebut didesain menjadi: Content,
Pendidik, Anak didik.
Problema Pendidikan
Islam dalam Dinamika Masyarakat
Strategi pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat
kemajuan iptek itu mencakup ruang lingkup sebagai berikut:
1.
Motivasi kreativitas anak didik ke arah pengembangan
iptek itu sendiri, di mana nilai-nilai islami menjadi sumber acuannya.
2.
Mendidik keterampilan memanfaatkan produk iptek bagi
kesejahteraan hidup umat manusi pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
3.
Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan
iptek, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuwan yang memegang otoritas iptek
dalam bidang masing-masing.
4.
Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap
kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran
agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan
manusia.
Model-Model Penelitian
dalam Pendidikan
Kegiatan riset dalam pendidikan dapat dilakukan dalam berbagai macam
bentuk:
1)
Riset ditinjau dari segi tujuan pelaksanaannya: Penelitian
Dasar, Penelitian Terapan.
2)
Riset ditinjau cara penganalisisan data-data yang
diperoleh: Penelitian analitis, Penelitian deskriptif, Penelitian eskperimental.
3)
Riset ditinjau dari sudut sampai di manakah riset
memenuhi baik internal maupun eksternal validity-nya: Penelitian Ex Post Facto;
Investigasi, studi, survei, dan eksperimen.
Ada beberapa problema menyangkut kondisi dan kompensasi tugas mengajar
guru:
a.
Sedikitnya waktu untuk istirahat dan untuk persiapan
pada waktu dinas di sekolah.
b.
Ukuran kelas yang terlalu besar.
c.
Kurangnya bantuan administratif.
d.
Gaji yang kurang memadai.
e.
Kurangnya bantuan kesejahteraan.
Problema Manajemen dan
Kelembagaan Pendidikan Islam
Perangkat input
instrumental yang kurang sesuai dengan tujuan pendidikan menjadi sumber
karawanan karena: Guru kurang kompeten untuk menjadi tenaga profesional
pendidikan, Penyalahgunaan manajemen pendidikan, Pendekatan metodologis guru masih
terpaku kepada orientasi tradisionalistis, dan lain-lain.
Sumber: Arifin,
Muzayyin. 2008. Kapitaselekta Pendidikan Islam.
Jakarta : Bumi
Aksara
***
EVALUASI
PENDIDIKAN
Pengertian, Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Pendidikan
Evaluasi pendidikan
adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Tujuan utama
melakukan evaluasi dalam proses belajar-mengajar adalah untuk mendapatkan
informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh
siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Beberapa fungsi evaluasi
meliputi: selektif, diagnostik, penempatan.
Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi
Prinsi-prinsip yang perlu
diperhatikan dalam melakukan evaluasi, yaitu: keterpaduan, keterlibatan siswa,
koherensi, pedagogis, akuntabilitas. Teknik evaluasi yang digunakan dapat
digolongkan menjadi 2 macam, yaitu:
1.
Teknik non
tes, terdiri dari: skala, kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan,
riwayat hidup.
2.
Teknik
tes; Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, maka dibedakan atas
adanya 3 macam tes, yaitu: tes diagnostik, formatif, sumatif.
Berbagai Teknik Evaluasi,
yaitu Measurement Model, Congruence Model, Educational System Evaluation Model,
Illuminative Model.
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
dalam Pendidikan
Ranah kognitif meliputi:
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, penilaian. Ranah afektif
meliputi lima jenjang kemampuan, yaitu: menerima, menjawab, menilai,
organisasi, karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai. Ranah
psikomotor dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok utama, yakni keterampilan motorik,
manipulasi benda-benda, dan koordinasi neuromuscular.
Prosedur Pelaksanaan Evaluasi
Langkah-langkah dalam
pelaksanaan evaluasi meliputi: perencanaan, pengumpulan data, persifikasi data,
pengolahan data, penafsiran data. Analisis Butir-Butir Instrumen Evaluasi
meliputi aktivitas menilai tes yang dibuat sendiri dan mengalisis butir-butir
soal. Skala penilaian mencakup: Skala bebas, Skala 1 – 10, Skala 1- 100
dan Skala huruf yang sudah lazim: (A, B,
C, D, E [ada yang sampai G). Cara untuk mengambil rata-rata dari huruf yaitu
dengan mentransfer huruf tersebut menjadi nilai angka dahulu.
Sumber: Daryanto.
2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
CATATAN:
Bagi adik-adik yang sedang mencari referensi lainnya terkait teori
pendidikan, di blog ini juga masih tersedia rangkuman-rangkuman dengan judul
sebagai berikut:
·
Pengantar
Pendidikan: Pengertian Pendidikan, Asas Pendidikan, Lingkungan Pendidikan, dan
Aliran Pendidikan
·
Perkembangan
Peserta Didik
·
Book
Report Pengelolaan Pendidikan
·
Book
Report Strategi Belajar Mengajar
·
Book
Report Pentingnya Perencanaan Pembelajaran
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment