Berbicara
tentang Filsafat, kita benar-benar mengacu ke pemikiran dan ide yang bermula di
Asia Kecil sekitar 600 S.M. Kata ‘filsafat’ berasal dari kata Yunani ‘philein’
yang berarti ‘cinta’ (to love), dan ‘soph’ yang berarti ‘kebijaksanaan’
(wisdom). Dengan demikian, ‘filsafat’ secara bahasa berarti ‘cinta
kebijaksanaan’ (love of wisdom).
Para filusuf
terdahulu membuat cluster Mediterranean Sea, terutama Yunani kuno.
Aktivitas-aktivitas yang kita kaitkan dengan sains modern saat ini telah
terjadi di seluruh dunia. Orang-orang purbakala seperti Bangsa Mesir dan
Amerika Selatan telah mengobservasi langit dan membuat perhitungan matematis.
Bangsa China
telah membuat bentuk-betuk ilmu kimia primitif dengan mercury dan sulfur.
Bangsa Indian Amerika menguji tumbuh-tumbuhan untuk menyembuhkan manusia dari
penyakit. Sekarang, semua aktivitas-aktivitas atau teknologi-teknologi ini dikaitkan
dengan ‘sains’.
Sebelum abad
15, ide-ide tentang sains (filsafat) dan penemuan-penemuan ilmiah (teknologi)
sebagian besar terpisah. Para filusuf tidak terlalu menyukai keahlian para
penemu, dan para penemu tidak terlalu suka terhadap ide-ide tinggi para
filusuf. Dua aspek sains modern ini benar-benar tidak dapat bersamaan pada saat
purbakala itu.
Juga, sains
sebagai discovery (seperti ilmu Kimia) banyak dilakukan oleh ahli Kimia yang
tidak seiring, baik dengan para filusuf maupun para penemu.
Dalam buku
ini, ada gambar yang menunjukkan perbedaan pemikiran antara filusuf, penemu dan
ahli kimia dengan percakapan seperti berikut:
Filusuf:
Penemu itu semuanya basah dan discovery itu tidak berguna tanpa pemahaman.
Penemu:
Teori dan Discovery tanpa penemuan (invention) hanya buang-buang waktu.
Alkimis: Ide
dan Penemuan tidak ada apa-apanya tanpa discovery.
Setelah abad
15, ide-ide filosofis yang bermula di Yunani mulai bersatu dengan discovery
teknologis yang dibuat oleh orang-orang di seluruh dunia. Discovery yang dibuat
oleh alkimis mulai berperan dalam penemuan dan filsafat.
Contohnya,
dengan penemuan teleskop, observasi tentang langit, planet dan bintang, yang
orang-orang kuno kumpulkan selama bertahun-tahun, dikombinasikan dengan
matematika dan filsafat yang berasal dari Yunani dan Timur Tengah.
Hal ini
memberikan pemahaman kepada kita saat ini tentang planet dan sistem tata surya.
Dari waktu ini menuju sains modern muncul sebagai discovery baru dan penemuan
yang diletakkan bersama-sama dengan ide-ide filsafat. Science as ideas, science
as discovery, dan science as invention telah bersatu, yang mana saat ini kita
kenal dengan ‘sains modern’ (modern science).
Sumber:
Introduction
to Philosophy. Hlm. 1-30, file: kog-phil-chem-1a-sample.pdf
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment