Pemikiran
ilmiah bermula dari Asia Kecil bersama para filusuf Yunani. Thales dari Miletus
(625-545 S.M.) adalah filusuf pertama Yunani. Setelah Thales dari Miletus, ada Anaximander
(611-547 S.M.) dan Anaxemenes (550‑475 S.M.) dari Miletus.
Kemudian ada Heraclitus dari Ephesus (540-475 S.M.),
Pythagoras dari Samos (582-500 S.M.), Parmenides dari Elea (480 S.M.), Empedocles
dari Agracas (500-430 S.M.), Leucippus dari Miletus (440 S.M.), dan Democritus
dari Abdera (420 S.M.).
Tiga filusuf
Yunani yang memiliki pengaruh besar dalam sains dan filsafat adalah Socrates
(477-399 S.M.), Plato (427-347 S.M.) dan Aristotle (384-322 S.M.). Keduanya
berasal dari Athens (Atena).
Aristotle (Aristoteles)
berasal dari Stagira dan merupakan murid dari Plato. Sedangkan Plato adalah
murid dari Socrates.
Socrates
tidak suka mengkaji dunia alamiah. Dia suka berpikir tentang sifat manusia.
Socrates tidak berpikir sesuatu hal berharga yang dapat dikaji dengan melihat
alam.
Plato sangat
suka melihat alam dan memikirkannya bahwa alam itu penting. Dia membangun
sekolah dasar yang didedikasikan untuk filsafat dan filsafat natural.
Sekolahnya disebut dengan Academy. Sekolah itu terletak di Atena dan bertahan
lebih dari 800 tahun.
Murid Plato
yang sangat terkenal adalah Aristotle. Aristotle belajar di Academy selama
hampir 20 tahun sebelum dia diminta untuk menjadi tutor putera Raja Philip II
dari Macedonia, Alexander. Kemudian Alexander menjadi Alexander Yang Agung
(Alexander the Great).
Aristotle
belajar filsafat natural lebih jauh dari gurunya Plato. Karyanya, yang mencakup
logika, fisika, cosmology, anatomi, dan etika, menandai 2000 tahun sejarah
pemikiran Aristotelian yang sangat mendominasi dunia Barat.
Apa yang
sangat menarik tentang filusuf-filusuf ini bukan mereka mendapatkan segala
sesuatu yang pasti benar. Faktanya, banyak ide mereka secara sederhana sudah
salah. Akan tetapi, mereka berkontribusi untuk sains, ide-ide mereka tentang
pengambilan pendekatan rasional dan obyektif untuk memahami bagaimana dunia ini
berfungsi.
Yang akan
segera kita temukan adalah bahwa kemajuan-kemajuan sains melalui seri
pertentangan tentang how things “are”. Dengan menggunakan akal, logika
dan observasi, kita dapat menemukan banyak ‘fakta’ tentang bagaimana alam
sekitar kita bekerja, diciptakan dari apa, dan bahkan mengujinya how it came
into being.
Sumber:
Introduction
to Philosophy. Hlm. 1-30, file: kog-phil-chem-1a-sample.pdf
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment