Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Thursday, February 13, 2014

Kajian Filsafat Tentang Para Filusuf Yunani

Pemikiran ilmiah bermula dari Asia Kecil bersama para filusuf Yunani. Thales dari Miletus (625-545 S.M.) adalah filusuf pertama Yunani. Setelah Thales dari Miletus, ada Anaximander (611-547 S.M.) dan Anaxemenes (550475 S.M.) dari Miletus.


Kemudian ada Heraclitus dari Ephesus (540-475 S.M.), Pythagoras dari Samos (582-500 S.M.), Parmenides dari Elea (480 S.M.), Empedocles dari Agracas (500-430 S.M.), Leucippus dari Miletus (440 S.M.), dan Democritus dari Abdera (420 S.M.).

Tiga filusuf Yunani yang memiliki pengaruh besar dalam sains dan filsafat adalah Socrates (477-399 S.M.), Plato (427-347 S.M.) dan Aristotle (384-322 S.M.). Keduanya berasal dari Athens (Atena).

Aristotle (Aristoteles) berasal dari Stagira dan merupakan murid dari Plato. Sedangkan Plato adalah murid dari Socrates.

Socrates tidak suka mengkaji dunia alamiah. Dia suka berpikir tentang sifat manusia. Socrates tidak berpikir sesuatu hal berharga yang dapat dikaji dengan melihat alam.

Plato sangat suka melihat alam dan memikirkannya bahwa alam itu penting. Dia membangun sekolah dasar yang didedikasikan untuk filsafat dan filsafat natural. Sekolahnya disebut dengan Academy. Sekolah itu terletak di Atena dan bertahan lebih dari 800 tahun.

Murid Plato yang sangat terkenal adalah Aristotle. Aristotle belajar di Academy selama hampir 20 tahun sebelum dia diminta untuk menjadi tutor putera Raja Philip II dari Macedonia, Alexander. Kemudian Alexander menjadi Alexander Yang Agung (Alexander the Great).

Aristotle belajar filsafat natural lebih jauh dari gurunya Plato. Karyanya, yang mencakup logika, fisika, cosmology, anatomi, dan etika, menandai 2000 tahun sejarah pemikiran Aristotelian yang sangat mendominasi dunia Barat.

Apa yang sangat menarik tentang filusuf-filusuf ini bukan mereka mendapatkan segala sesuatu yang pasti benar. Faktanya, banyak ide mereka secara sederhana sudah salah. Akan tetapi, mereka berkontribusi untuk sains, ide-ide mereka tentang pengambilan pendekatan rasional dan obyektif untuk memahami bagaimana dunia ini berfungsi.

Yang akan segera kita temukan adalah bahwa kemajuan-kemajuan sains melalui seri pertentangan tentang how things “are”. Dengan menggunakan akal, logika dan observasi, kita dapat menemukan banyak ‘fakta’ tentang bagaimana alam sekitar kita bekerja, diciptakan dari apa, dan bahkan mengujinya how it came into being.


Sumber:

Introduction to Philosophy. Hlm. 1-30, file: kog-phil-chem-1a-sample.pdf
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment