Blog | Beli Rumah | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
Mari Dukung 1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah 37.000 lebih pembaca
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Kontak | Siap Kerja | Sertifikat Komputer Internasional | PrivacyPolicy | Inggris Arab Daftar Isi

Sunday, February 23, 2014

Melestarikan Budaya Lokal Bisa Juga Diblogkan


Di Maluku, ada pejuang adat yang sangat tangguh, pantang menyerah, dan mantap untuk melindungi sumber daya alam sekitar.

Beberapa yang dilestarikannya adalah ikan Lompa tidak boleh ditangkap ketika berada di suatu wilayah.


Melihat perjuangan Si Bapak di atas, saya jadi bermimpi: “Seandainya para pelestari lingkungan se-Indonesia mau berbagi dalam satu blog, mungkin akan mudah dijumpai oleh para pembaca.”

Begini maksudnya, kan blog yang ramai pengunjung itu biasanya yang memuat topik-topik tertentu. Sehingga ada topik-topik yang kemungkinan akan sepi pengunjung. Fenomena ini kurang pas, menurut saya.

Idealnya, apapun topiknya, para penulis harus menerima pendapatan, walaupun tidak sama besarnya. Dengan begini, maka orang-orang akan fokus pada keahlian masing-masing.

Yang suka membahas blog, silahkan menulis artikel tentang blog. Yang suka membahas cara beternak lele, silahkan menulis artikel tentang lele. Yang suka jalan-jalan, silahkan membuat artikel tentang jalan-jalan.

Yang suka menulis tentang agama, boleh. Yang menulis tentang bebatuan, silahkan. Semua orang yang mau menulis diblog tampaknya akan mantap apabila mereka diberi kesempatan untuk mendapatkan bayaran, minimal untuk membantu kebutuhan sehari-harinya.

Dari sinilah, akan muncul para ilmuwan hebat-hebat karena mereka masih bisa makan meskipun dengan membuat artikel tentang membuat sambal di blog.

Kenapa ini tidak dilakukan oleh blog besar? Saya menduga karena aspek komersial. Apabila pemilik blog hanya mengelola blog dengan prinsip bisnis secara umum, maka keuntungan besar akan masuk ke saku pemiliknya.

Akan tetapi, kalau blog tersebut dikelola secara sosial, maka keuntungan akan dibagi kepada semua pihak yang berkontribusi pada blog tersebut. Besarnya Wikipedia mendapatkan tanda setuju dari saya.

Yang berbeda antara saya dengan Wikipedia adalah konsep monetisasi blog dan cara berbagi penghasilan yang tidak tampak di Wikipedia.

Harapan saya: kalau ada orang menanam cabai, maka dia harus menuliskan pengalamannya di blog. Kalau ada orang membuat bala-bala unik, maka dia harus menuliskan ceritanya di blog. Dan mereka tetap mempunyai kesempatan untuk memperoleh bayaran dari tulisannya. Mungkinkah?



Sumber:

travel.kompas.com/read/2014/02/23/1049251/Melihat.Kearifan.Lokal.di.Pulau.Haruku
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :)

No comments:

Post a Comment