Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Monday, February 24, 2014

Membangun Manajemen Kelas Kontemporer Menurut Fritz Redl dan William Wattenberg, Serta Glasser



Fritz Redl dan William Wattenberg
(Redl & Wattenberg, 1959, p. 262) memiliki relevensi kuat dengan para pendidik saat ini, yang harus memahami bahwa perilaku individu itu mempengaruhi perilaku kelompok, dan sebaliknya.

Mereka berdua mengidentifikasi strategi-strategi manajemen, yang meliputi teknik-teknik pendukung kontrol diri, bantuan situasional, harapan realitas, dan prinsip susah-senang, yang mana para pendidik dapat menggunakannya untuk mempengaruhi perilaku siswa.


Redl & Wattenberg berkontribusi untuk memahami cara-cara fungsi siswa sebagai anggota kelompok di dalam kelas. Teorinya berkontribusi secara signifikan terhadap manajemen kelas dan ide-ide tentang pengajaran.

Skinner tampak hanya fokus pada aspek psikologis perilaku, sementara Redl & Wattenberg fokus pada aspek-aspek manajemen kelas yang berpotensi untuk memperbaiki praktek-praktek pengajaran dengan baik.

Redl & Wattenberg mendukung gerakan sekolah aman. Sekolah-sekolah selalu memiliki gertakan dan perkelahian, tapi level kekerasan tersebut dihadapi oleh para pendidik di abad ke 21 yang mana tidak umum terjadi di pertengahan tahun 1900an.

Walaupun Redl & Wattenberg tidak mengalamatkan isu keamanan di sekolah, teorinya, seperti hidup berkelompok di dalam kelas, berpotensi untuk mendukung sekolah-sekolah aman.


William Glasser
Glasser (1997) percaya bahwa para siswa memiliki motif dan kebutuhan humanis khusus serta harus bertanggung jawab terhadap perilakunya. Dia juga mengubah dari teori kontrol menjadi teori pilihan karena dia menemukan “teori pilihan (choice theory) lebih bagus dan lebih positif ditinjau dari namanya” (Glasser, 1997, p. 599).

Teori pilihan menurut Glasser (1997) itu berdasarkan pada keyakinan bahwa orang yang perilakunya dapat kita kontrol adalah milik kita. Psikologi kontrol eksternal merusak hubungan manusia dan mencegah individu dari kebersamaannya.

Menurut Glasser, siswa (sebagaimana semua orang) dikendalikan oleh lima kebutuhan psikologis dasar: kebutuhan untuk survival (bertahan hidup), kebutuhan untuk memiliki, kebutuhan atas kekuasaan, kebutuhan atas kebebasan, dan kebutuhana atas kesenangan.

Glasser percaya bahwa siswa itu berpikir secara rasional, tapi guru masih harus membuat dan menjalankan aturan-aturan ketika dibutuhkan, berikan konsekuensi yang tepat dan tawari saran-saran untuk perilaku yang tidak wajar.

Menurut Glasser, guru harus mengajar dan memanage dengan cara menambah kualitas terhadap hidup siswa. Glasser mendefinisikan pendidikan sebagai “proses di mana kita menemukan bahwa pembelajaran itu meningkatkan kualitas hidup kita” (1992, p. 39).

Sampai ketemu lagi di teori manajemen kelas kontemporer menurut Thomas Gordon!



Sumber:
M. Lee Manning dan Katherine T. Bucher. Classroom Management: Models, Applications, and Cases, 2rd edition. USA: Pearson Education International.

"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment