Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Thursday, February 13, 2014

Model Manajemen Kelas Menurut Para Teoretikus



Memahami model manajemen kelas dan dan para teoritikusnya merupakan langkah pertama yang istimewa menuju pengembangan filosofi personal anda dan bahkan strategi-strategi manajemen kelas anda.

Tantangannya adalah memahami masing-masing model atau teori dan filosofinya, konsep kunci, strategi, efektivitas yang menyeluruh, dan menghargai perbedaan. Kemudian, anda dapat memutuskan apakah anda ingin mengadopsi salah satu model atau mengadopsi aspek-aspek yang sangat mungkin diaplikasikan dari sejumlah model (biasanya disebut eclectic approach) dalam usaha mengembangkan model yang lebih personal, yang anda yakini akan bekerja untuk anda.


Ketika anda mempertimbangkan model-model, anda harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1.      Apakah model tersebut membutuhkan pekerjaan dan waktu yang banyak?
2.      Apakah model tersebut membutuhkan tindakan bahwa beberapa kultur atau gender itu offensif atau obtrusif?
3.      Apakah model tersebut memiliki dasar filosofis dengan yang saya setujui?
4.      Apakah model tersebut membutuhkan kesetiaan untuk satu model yang lengkap saja?
5.      Apakah model tersebut tergantung pada ancaman (threats), sogokan (bribes), dan paksaan (coercion)?
6.      Apakah model tersebut membutuhkan penggunaan pujian, hadiah, dan perangkat lain yang membentuk perilaku peserta didik?

Berikut ini, para teoritikus, model dan kepercayaan dasarnya:
1)      B. F. Skinner
Model: Modifikasi perilaku
Kepercayaan dasar: Para pendidik menggunakan penguatan positif dan negatif atau reward (hadiah) dan punishment (sanksi) untuk memodifikasi atau membentuk perilaku peserta didik.

2)      Fritz Redl dan William Wattenberg
Model: Kehidupan kelompok dan disiplin kelas
Kepercayaan dasar: Para pendidik mendorong peserta didik untuk memahami perilaku (behavior) dan tindakan (action) mereka. Memahami bahwa perilaku peserta didik itu berbeda secara individual dan sebagai anggota kelompok, pendidik mendukung self-control peserta didik dan menggunakan situasi menyenangkan dan tidak menyenangkan untuk memodifikasi perilaku.

3)      William Glasser
Model: Memilih teori dan sekolah berkualitas.
Kepercayaan dasar: Sekolah membantu memuaskan kebutuhan psikologis peserta didik dan meningkatkan kualitas untuk kehidupannya. Para pendidik mengajar, memanage, memberikan lingkungan yang peduli, dan mengadakan pertemuan-pertemuan kelas dengan cara yang menambah kualitas hidup peserta didik.


Sampai jumpa di teoretikus Thomas Gordon!



Sumber:
M. Lee Manning dan Katherine T. Bucher. Classroom Management: Models, Applications, and Cases, 2rd edition. USA: Pearson Education International.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment