Walaupun
sudah banyak yang memahami bahasa Inggris, namun untuk menulis dalam bahasa
Inggris masih menjadi tantangan bagi banyak orang Indonesia. Bahkan ada yang
rajin ngeblog dalam bahasa Indonesia, mereka sama sekali tidak berani
menterjemahkan blognya ke dalam bahasa Inggris. Ini peluang bagi penterjemah,
bukan?
Dengan
hadirnya, tools penterjemah kadang-kadang saya merasa khawatir eksistensi para
penterjemah. Akan tetapi, untuk menterjemahkan dalam bentuk tulisan, tools
penterjemah itu tampaknya masih belum merebut trust dari penterjemah (manusia).
Bahkan
beberapa kali saya melihat sebuah iklan yang menawarkan penerjemahan dari
bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris di sebuah blog bahasa Inggris milik
orang luar negeri. Berarti, jasa penterjemah masih dibutuhkan, iya kan?
Bahkan saya
juga sedang memikirkan untuk membuka tim penterjemah. Dengan tim ini, para
penulis di Kitaabah yang belum percaya diri menulis dalam bahasa Inggris,
artikelnya dapat diterjemahkan oleh penulis Kitaabah yang lebih memahami bahasa
Inggris. Sehingga nanti akan ada dua blog yang menganut simbiosis mutualisme
(saling menguntungkan).
Dengan
adanya tim penterjemah di Kitaabah, saya berharap para penterjemah tidak lagi
mengalami kekhawatiran dalam pengurusan izin penerjemahan dari penulis artikel
bersangkutan.
Semoga
peluang penterjemah bahasa Inggris masih terbuka lebar agar para penterjemah
bahasa Inggris tidak perlu lagi mencari profesi baru. Apalagi kalau harus
belajar asing baru, yang mana akan membutuhkan waktu tidak sebentar.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
wah bener juga ya..jhangan hanya kita menerjemahkan dari baha asing ke bahasa kita. Kita juga harus bisa menerjemahkan dari bahasa kita ke bahasa asing..
ReplyDeleteBetul, Mas.
DeleteKan orang lain juga ingin tahu karya negeri ini. he...he..