Dalam
istilah bahasa Inggris, teori ini dikenal dengan Facilitation theory (the
humanist approach). Dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa pembelajaran
akan terjadi oleh pendidik yang bertindak sebagai fasilitator, yakni dengan
membangun atmosfir di mana para pembelajar merasa nyaman untuk memikirkan
ide-ide baru dan tidak terancam dengan faktor-faktor eksternal (Laird 1985).
Karakteristik
lain dari teori ini meliputi:
·
Percaya bahwa manusia memiliki keinginan alami
untuk belajar.
·
Ada suatu kendala, dan konsekusiensi yang tidak
menyenangkan.
·
Pembelajaran yang sangat signifikan melibatkan
perubahan konsep diri sendiri.
Guru
fasilitatif itu:
·
Kurang protektif terhadap gagasan dan
keyakinannya daripada guru lain.
·
Lebih mampu mendengarkan pembelajar, terutama
perasaannya.
·
Cenderung sangat memperhatikan hubungannya
dengan para pembelajar sebagaimana pada konten pelajaran.
·
Suka menerima feedback, baik yang positif
maupun negatif, serta menggunakannya sebagai wawasan konstruktif untuk dirinya
sendiri dan perilakunya.
Pembelajar:
·
Didukung untuk bertanggung jawab terhadap
pembelajarannya sendiri.
·
Menyediakan banyak input untuk pembelajaran
yang terjadi melalui wawasan dan pengalamannya.
·
Didukung untuk mempertimbangkan bahwa evaluasi
yang sangat berharga adalah evaluasi diri sendiri dan bahwa pembelajaran itu
harus fokus pada faktor-faktor yang berkontribusi untuk mengatasi
masalah-masalah signifikan atau mencapai hasil yang signifikan.
Sumber:
Lee Dunn. Theories
of learning. Oxford Centre for Staff and Learning Development OCSLD:
Learning and Teaching Briefing Papers Series. Oxford Brookes University, 27
June 2002, hlm. 1-3, file: learning_theories.pdf
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment