Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Monday, March 10, 2014

Belajar Blog dari Sang Petani Berani Tampil Beda

“Tampil beda”, inilah yang membuat benak saya seringkali merenung. Sebenarnya, frase ini pernah diungkapkan oleh seorang dosenku tercinta Bapak pengampu matakuliah Pengenalan Organisasi. Beliau mengisahkan kisah singkatnya di masa muda yang harus kuliah dengan berjalan kaki cukup jauh, tapi saat beliau bercerita sudah menjadi dosen saya dan teman-teman, yang mana beliau mengajar juga di perguruan tinggi lain.


Berbekal dari beliau, sampai sekarang saya masih suka merenungkan untuk “berani tampil beda”, tentunya hal ini dilakukan selama berada dalam batas-batas yang diperbolekan. Saya seringkali dianggap keluarga terlalu tidak peduli dalam hal penampilan. Alasanku bukan hanya “Inilah aku”, tapi untuk melakukan reformasi kebiasaan kurang baik di masyarakat, saya harus melakukan reformasi diri walaupun kadang-kadang terasa berat juga.

Kembali pada judul di atas, masih berpijak pada frase “tampil beda”, saya memperhatikan ada seorang petani yang ada di sekitar rumah, kira-kira jaraknya kurang dari 100 meter dari rumah saya (terhalang satu petak sawah). Sehingga setiap saat saya ke belakang rumah, tanah milik petani tersebut bisa terlihat jelas.

Apa yang aneh?
Ternyata beliau berani tampil beda juga, dan hasilnya memang tampaknya lebih bagus juga. Pada dasarnya, beliau adalah petani padi. Jadi pada saat-saat tertentu (saya belum ingat kapan masanya/bulan apa), beliau menanam padi di tanahnya itu. Memang sih, lahan tersebut tidak terlalu besar kira-kira sebesar sawah/kolam besar (tidak lebih dari 100 meter persegi). Tapi hebatnya, di saat orang lain mengosongkan sawahnya setelah masa panen, petani yang satu ini mengisi lahannya untuk bercocok tanam palawija seperti cabai, burkol (mirip kol), kacang, dan sejenisnya. Selama kurang lebih 5 tahun saya tinggal di daerah itu, kegiatan si Bapak yang kreatif it uterus berulang dari tahun ke tahun.

Pendek kata, Si Bapak Kreatif ini sudah dipastikan akan mendapatkan uang dari hasil panen padi dan palawija. Bahkan hebatnya, beliau sempat juga berbagi gratis hasil panen kepada tetangganya (termasuk aku….mantaaaaap…dapet gratisan nih). Hal yang paling baru yang membuat saya terperanjat adalah beliau menjual langsung ke seorang pedagang sayuran di pasar tradisional. Langkah yang zitu sekali, lagi-lagi Si Bapak memperoleh keuntungan yang relatif stabil dar pedagang sayuran itu. Kenapa? Karena pedagang itu dikenal jujur, sehingga sudah punya banyak pelanggan setia. Dengan kata lain, jarang sekali sayurannya tidak laku.

Sang Petani Kreatif ini, telusur demi telurus, sidik demi sidik, ternyata beliau seorang pegawai di KUD daerah kami (maklum saya penduduk pendatang). Jadi, kemungkinan besar beliau mengolah lahan multi pendapatan tadi hanya menggunakan waktu sisa, sepulang dari kantor atau hari libur, minimal Sabtu dan Minggu. Pantas saja, menjelang magrib, biasanya beliau barus berkemas untuk pulang.

Sungguh beliau teladan yang baik, yang bisa memberikan inspirasi saya walaupun dalam dunia berbeda. Beliau dalam pertanian lahan sawah, saya dalam pertanian lahan blog, mirip bukan?

Semoga bermanfaat!

[Arsip 2012]
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment