Gambar: beritadewan.com
Para aktivis
pro Pemilu, biasanya menilai Golput itu sangat jelek. Bahkan kini MUI dan
anggota dewan merumorkan adanya sanksi untuk orang-orang yang memilih Golput.
Padahal negara adidaya pun angka Golput besar juga, tidak menjadikan negaranya
bangkrut tuh!
Sayang
sekali saya lupa referensinya yang menyatakan bahwa DPR berencana memberikan
sanksi kepada yang Golput. Setelah membaca komentar artikel tersebut saya jadi
ketawa-ketiwi karena ada yang berbunyi: “Kalau rakyat Golput diberikan sanksi
oleh pemerintah/dewan, apakah rakyat bisa memberikan sanksi langsung terhadap
anggota dewan yang tidak menyalurkan aspirasi rakyat?” Geli juga membaca
komentar tersebut.
Yang Golput
dinilai negatif, sementara yang kampanye menyajikan goyangan dangdut erotis di
depan anak-anak dipelihara, yang mencoblos calon dewan walaupun tanpa
mengetahuinya dianggap warga yang baik, para calon legislatif membeli suara ke
suatu daerah dengan cara memberikan bantuan dana dengan syarat suara kampung
tersebut harus diberikan kepadanya dibiarkan saja lepas dari hukuman. Lalu,
apakah Golput lebih biadab dari para politisi atau calon legislatif yang
mengelabui rakyat seperti itu?
Mendengar
reaksi ‘keras’ dari lembaga keagamaan dan dewan seperti di atas, saya jadi
ingin Golput. Kenapa sih Golput disanksi, sementara yang nyuap dan korup masih
bisa loncat-loncat di negeri ini?
Udah ah,
mikirin politik terlalu serius mah jadi esmosi, padahal aku juga
belum tahu betul yang sebenarnya. J
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
wah kayaknya akan bertambah jumlah yang golput..
ReplyDeleteNambah saya ya Mas....he..he...
DeleteSaya belum pasti Golput Mas, sekarang sedang membaca-baca Caleg. Untuk Caleg lokal sulit sekali memilihnya, masa foto besarnya ditaruh di dekat tumpukan sampah. Kenapa tidak dibersihkan dulu tuh sampahnya. he..he..