Gambar:
politik.kompasiana.com
Awalnya saya
termasuk netral terhadap penilaian terhadap Jokowi karena sampai saat ini
merasa tidak perlu banyak peduli terhadap aksi-aksi pemerintah selama mereka
tidak memperdulikan masyarakat kecil dengan serius.
Namun
dimulai ungkapan-ungkapan Prabowo dengan nada kritik yang kurang mendidik
terhadap Jokowi, sampai ada isu warga DKI Jakarta menilai Jokowi ingkar janji
apabila ia benar-benar maju menuju Presiden 2014, reaksi saya jadi sedikit
berubah.
Apalagi
ketika membaca salah satu artikel kompas dot com yang menyatakan bahwa
“Sekelompok warga membawakan tiket kereta api sebagai sinyal menyarankan
gubernur DKI tersebut untuk pulang ke Solo apabila ia jadi RI 1 pada tahun ini
dengan alasan Jokowi bohong karena tidak menyelesaikan jabatannya memimpin DKI”
[1].
Saya jadi
bertanya, apakah orang-orang yang bersikap seperti di atas benar-benar
menginginkan Jakarta sukses, atau ada gerakan bawah tanah yang ingin
menghentikan langkah Jokowi menuju kursi nomor satu Indonesia?
Karena
terlalu besar isu bahwa Jokowi termasuk ingkar janji jika tahun ini jadi
presiden, saya jadi memandang perlu adanya sebuah penelitian yang menghasilkan
perkiraan tentang seberapa besar kerugian Jakarta apabila ditinggalkan Jokowi
jadi presiden tahun ini dan seberapa besar keuntungan Indonesia jika Jokowi
menduduki istana tahun 2014 ini?
Berulang
kali saya membaca bahwa Jokowi dianggap ‘ingkar janji’ apabila tidak
menyelesaikan masa jabatannya jadi guburnur DKI. Benarkah? Saya pikir, ini isu
keliru yang menyerang Jokowi.
Kehadiran
Jokowi di istana kepresidenan itu akan membawakan dampak positif untuk
Indonesia secara menyeluruh, walaupun tidak mengistimewkan Jakarta, apabila
Jokowi benar-benar berkualitas.
Mulai saat
ini, mari hentikan alasan tersebut (menyebut Jokowi ingkar janji ke Jakarta)!
Apabila ingin mengkritik Jokowi, silahkan cari alasan lain, seperti serangan
terhadap Prabowo terkait hilangnya para aktivis masa lalu, Abu Rizal Bakrie
dengan masalah Lapindo, kelemahan PDIP berdasarkan kebijakan Megawati ketika
menjadi presiden, atau alasan lainnya. Alasan-alasan ini tampaknya lebih tepat
diangkat daripada hanya melabeli Jokowi ingkar janji hanya karena dari gubernur
DKI pindah jabatan jadi presiden RI.
Saya bukan
orang PDIP, saya juga bukan simpatisan, tidak pasti juga akan memilih Jokowi.
Namun diri ini merasa tertarik untuk menilai Jokowi secara netral. Ku tunggu
pesta demokrasi yang dihiasi kritik jujur, bukan kritik hanya karena
menghalalkan segala cara demi kemenangan partai sendiri.
Sumber:
[1] megapolitan.kompas.com/read/2014/03/25/1510531/Jokowi.Gubernur.Kok.Dibeliin.Tiket.Kereta.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
jokowi ni mirip barrack obama.
ReplyDeletepertama ngga mau jadi presiden. eh, tiba-tiba jadi presiden
he..he.. sebenarnya sinyal-sinyal kecil secara personal sudah ada, apalagi beliau sudah berkecimpung di politik dan pemerintahan. Namun 'politik leluhur' Bu Mega yg membuat Jokowi semakin terlihat kaya enggak mau.
Deletejangan-jangan senasib dengan Obama ya Mas, jadi Pres... :)
saya justru kasihan kalau jokowi jadi presiden mas. jokowi tu orang baik. nanti kalau dia jadi presiden pasti didemo-demo dan dicaci maki oleh partai lain. apalagi ya mas tahukan banyak banget tuh siara televisi yg dimiliki oleh partai-partai politik.
ReplyDeletesaran saya sih, jokowi tu jadi gubenur jakarta aja. kalau jadi presiden kasihan mas jokowi. ngga tega saya..., jokowi tu baik lho mas orangnya. saya kasihan kalau kelak dia hujat banyak partai. ya, mas tahu sendiri lah gimana kerasnya politik itu. he he
Kalau Jokowi benar-benar baik, saya ingin mendukungnya. Tentang dicaci, semoga ada seperti komunitas-komunitas yang membela KPK, Mas... :)
DeleteKalau tidak Jokowi, siapa lagi yang layak dipertimbangkan yang elektabilitasnya tinggi. Saya bingung?