Transliterasi Arab di sini berarti
penulisan bahasa Arab dalam huruf latin. Baru saat ini, saya memperhatikan
bahwa transliterasi tersebut cukup berbeda dengan yang pernah saya kenal di
Indonesia.
Berikut contoh-contohnya dalam
bentuk Frase Bahasa Arab Dasar:
naäam: Ya
laa: Tidak
min faDlik: Tolong!
shukran: Terimakasih
äafwan: Terimakasih kembali
aläafw: Maaf (untuk menyatakan
permisi atau memohon izin)
arjuu almaädhira: Saya mohon maaf.
sabaaH alkhayr: Selamat pagi.
masaa' alkhayr. Selamat malam.
tuSbiH äalaa khayr: Selamat malam
(ketika ingin berpisah di malam hari)
Dari contoh-contoh di atas, kita
dapat menemukan gaya transliterasi yang berbeda, misalnya:
Ada huruf ‘ä’ untuk menunjukkan
huruf ‘ain’.
Ada huruf yang dibesarkan, seperti faDlik,
sabaaH, dan tuSbiH.
Dan dalam kata ‘shukran’ (sh) juga,
saya sendiri hanya mengetahui ‘syukran’ (sy) karena dalam tulisan Arabnya
شُكْرًا
Itu baru dari satu sumber. Ini juga
ada satu sumber lagi yang mengeluarkan transliterasi yang berbeda [2],
misalnya:
Kayfa Haloki: Apa kabar?
(Dalam tulisan saya biasanya: “Kaifa
Haaluk?”)
Shokran: Terimakasih.
(Dalam tulisan saya biasanya: “Syukran”)
Jadi, standar internasionalnya yang
mana ya….?
Sumber:
[1] transparent.com/learn-arabic/phrases.html
[2] wikihow.com/Learn-Basic-Arabic-Words-and-Phrases
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
memang berbeda,
ReplyDeleteorang luar negeri, mendengar atau mengucapkan "SH" adalah dengan "SY"
seperti :
shoot = "syut"
show = "syow"
jadi dalam pengucapan sama saja,
cuma penulisannya berbeda,
orang luar negeri mengikuti cara penulisan bahasa Inggris sepertinya,
cmiiw ^_^
Dalam penulisannya, tidak bisa disamakan ya Mas. Padahal kalau sama, saya bisa menulis huruf Arab dalam latin. Kan lebih mudah dan cepat. he...he...
Delete