Suatu hari, saya membaca artikel
online bahwa perkembangan bahasa Inggris di India tidak terlalu menggembirakan.
Padahal negara Bollywood ini sudah lama dikenal sebagai negeri berbahasa
Inggris untuk kawasan Asia.
Yang tidak pernah saya prediksikan
adalah China. Ada penilaian bahwa perkembangan di negeri Tirai Bambu ini
semakin pesat. Dan dalam jangka waktu tidak terlalu lama kemungkinan jumlah
pengguna bahasa Inggris di China akan lebih banyak dibandingkan India.
Padahal sebelumnya, saya
memperkirakan perkembangan bahasa Inggris di China akan terhambat karena faktor
kultur. Sebagaimana kita ketahui orang-orang China tampaknya sangat asik dengan
kulturnya sendiri. Apalagi dengan posisi Mandarin sebagai bahasa nomor satu
dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia, maka saya sempat memprediksikan
orang-orang China akan ogah-ogahan belajar bahasa Inggris.
Di samping itu, teringat dengan
minat orang-orang Jepang yang tidak terlalu nampak untuk belajar bahasa nomor
satu saat ini. Mereka tampaknya lebih mencintai bahasa Jepang untuk kemudian berkarya, dibandingkan harus
mempelajari lagi bahasa Inggris.
Namun demikian, Jepang tidak begitu
saja melupakan bahasa Inggris, melainkan mereka tidak melakukan ‘Inggrisisasi’,
selain mungkin membangun pusat kajian yang bisa menterjemahkan referensi
berbahasa Inggris ke dalam bahasa Jepang.
Lalu, apakah bahasa Inggris memang
benar-benar sudah ‘dipatenkan’ sebagai satu-satunya bahasa internasional sampai
kapanpun? Untuk saat ini, saya memperkirakan hanya ada dua faktor yang akan
menyaingi posisi bahasa Inggris, yaitu agama dan nasionalisme/kultur.
Kalau berbicara dari segi bisnis,
maka diperkirakan orang-orang tidak ingin pusing lagi mengganti bahasa
internasional dari bahasa Inggris ke bahasa lain. Namun dengan alasan agama dan
nasionalisme, boleh jadi sebuah bangsa akan bersikeras mengedepankan identitas
negaranya, hingga mengenalkan bahasanya di mata dunia.
Dari dua faktor di atas, saya
cenderung menilai faktor agama yang akan lebih dominan karena agama bersifat
lintas Negara. Misalnya, Islam memiliki bahasa resminya bahasa Arab. Sementara
itu, orang Islam tidak terbatas di negeri Arab saja, melainkan mulai Indonesia,
Amerika sampai Eropa, umat Islam mengalami perkembangannya.
Dengan demikian, peluang bahasa Arab
menggantikan bahasa Inggris masih tetap terbuka. Tapi tetap tidak mudah…!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment