Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Thursday, April 10, 2014

Jokowi atau Prabowo Menjadi Capres 2014?

Setelah melihat hasil quick count, meskipun PDIP unggul, sinyal Jokowi menuju Capres 2014 cukup meredup juga. Ungkapan “Jokowi effect tidak ngefek”, saya akui bisa jadi begitu.

Saya menduga hal di atas terjadi antara lain karena warga yang menyukai Jokowi belum tentu menyukai PDIP. Sejak awal, saya membaca berbagai komentar tentang Jokowi dan PDIP, biasanya bernada “Jokowi yes, PDIP no.”


Kalau Jokowi masih di bawah keunggulan SBY pada masa lalu, itu tidak terlalu pas karena banyak faktor yang menentukan ‘suara’ SBY bisa mendulang lebih dari 30%, antara lain SBY sudah berkiprah di level nasional (menteri), juga SBY berada di pucuk Demokrat, sehingga tidak ada lagi isu ‘pemimpin boneka’.

Dua hal yang mengganjal di hati saya tentang Jokowi:
1.      Apakah Jokowi akan berani berbeda pendapat dengan PDIP, terutama Megawati atau hanya manggut-manggut saja?
2.      Apakah Jokowi dan tim suksesnya mampu meyakinkan rakyat tentang serangan lawan politiknya tentang Jokowi ingkar janji ke DKI Jakarta karena tidak selesai menjabat hingga 5 tahun?

Hujaman “Jokowi bersinar memimpin Jakarta tapi belum tentu mampu memimpin secara nasional” juga menembus dinding pertahanan masyarakat kecil, seperti pedagang tradisional.

Ungkapan di atas, diungkapkan seorang pedagang ketika ngobrol dengan saya sehari sebelum Pileg. Bahkan sepintas Sang Pedagang cenderung mendukung Prabowo.

Namun ketika saya tanya: “Bagaimana kasus Prabowo terkait hilangnya para aktivis di masa lalu. Apakah Bapak sudah punya info lebih lanjut. Maksud saya, apakah Prabowo benar-benar tidak terlibat?”

Sang Pedagang pun tidak bisa menjawab apa-apa, malah membahas partai lain. Nah, saat ini saya juga sedang mencari informasi tentang Prabowo, terutama tentang dua hal:
1.      Bagaimana status Prabowo terkait kasus hilangnya para aktivis masa lalu?
2.      Apakah Prabowo tidak termasuk tipe pemimpin yang otoriter mengingat sekarang sering memamerkan gaya bicara yang meluap-luap (cenderung emosional), dan sangat militeristik (apalagi ketika menunggang kuda pada saat kampanye)?

Apakah hanya Jokowi dan Prabowo yang saya yakini akan jadi Capres?
Untuk sementara memang mereka berdua, meskipun Jokowi belum tentu jadi Capres. Kata Bu Mega, Jokowi akan dicapreskan apabila PDIP meraih lebih dari 20% suara.

Bagaimana dengan Dahlan Iskan?
Karena beliau menjadi peserta konvensi capres Demokrat, jadi nasibnya belum jelas. Saya melihat Demokrat itu mirip-mirip PDIP, keputusan puncak berada di SBY, seperti halnya PDIP yang bersandar di ‘pundak’ Megawati.



"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

5 comments:

  1. masih bingung milih siapa kang :D, solanya belum punya update perilaku kedua orang tersebut :)

    ReplyDelete
  2. banyak yang suka dengan prabowo karena beliau tegas. Banyak yang suka sama jokowi karena beliau lebih merakyat. Kalau sendiri malah bingung mau pilih yang mana pas pilpres mendatang ;)

    ReplyDelete
  3. apalagi pencalonan Jokowi hanya dua hari menjelang pileg, kesannya terburu2 dan terlalu dipaksakan :)
    kalau prabowo kan sejak awal, jadi lebih terencana :D
    saya nunggu calon lain dulu :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Jokowi tantangannya sikap 'kaku' Ibu Mega. Tapi dengan pencapresan Jokowi, Bu Mega sudah mulai berubah. Semoga positif.

      kalau Pa Bowo, saya masih takut. he...he..terlalu gagah

      Delete
  4. @Kang Dens + @Mbak Ririn: Rupanya kita harus agak rajin menilai mereka kalau mau milih, dengan ngumpul-ngumpul rekam jejaknya. hiks...hiks..

    ReplyDelete