Setelah membaca beberapa kisah dalam buku “Tokoh-Tokoh Mashur
Dunia Islam” karya Abdillah F. Hasan, saya jadi merasa malu karena banyak tokoh
menorehkan tulisan-tulisannya, baik dalam bentuk buku maupun artikel.
Kemudian saya teringat betapa hebatnya para penulis kumpulan
hadits Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, dan lain-lain. Di jaman
pra Teknologi Informasi, mereka sudah mampu mewariskan buku tebal-tebal. Kenapa
saya belum menulis 1000 halamanpun yang memuat topik ilmiah?
Memang menulis ringan, termasuk menuliskan tanggapan ringan
terhadap fenomena yang terjadi atau artikel milik orang lain rasanya lebih
mudah. Akan tetapi, ketika menanggapinya dengan mencantumkan referensi seperti
halnya jurnal ilmiah, buku ilmiah, dan sejenisnya, hmmmmm masih terasa berat.
Namun….tetap harus saya lakukan. Kalau tidak dalam tulisan,
lalu saya bisa mewariskan apa? Harta tidak banyak, tenaga tidak joss, pemikiran
tidak genius? Salah satu yang mungkin dilakukan adalah warisan dalam berupa
tulisan meskipun kualitas tulisan-tulisanku masih jauh dari standar penulis
hebat.
Aku duduk termenung, sedikit membiarkan mimpi hadir kembali
yang sudah lama ditutup rapat-rapat. Seandainya aku mampu menulis postingan
(artikel blog) sebanyak 10.000 buah??? Mungkinkah menyelesaikannya??? Dicoba….
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment