Meskipun masih status bakal calon, Jokowi dan Prabowo
merupakan calon presiden yang paling populer saat ini. Koalisi yang dibangun, belum
ada yang memunculkan Capres (Calon Presiden) baru, selain mereka berdua.
Ini yang masih terus saya perhatikan agar tidak salah
pilih ketika Pilpres nanti: J
Jokowi
Apakah ia mampu berdiri sendiri, tidak menjadi ‘boneka’
Bu Mega? Munculnya komunitas-komunitas pendukung Jokowi sebagai Capres
membawakan angin segar tentang independensi Jokowi.
Dalam beberapa obrolan ringan dengan teman, saya suka
mengatakan bahwa harus ada komunitas kuat yang mendukung Jokowi agar ketika ia mampu
dan berani berseberangan dengan pendapat PDIP, kalau perlu. Dengan kata lain,
apabila Jokowi dipecat dari PDIP karena menentang pendapat PDIP atau Megawati,
Jokowi ada tempat kembali, yaitu komunitas itu.
Prabowo
Meskipun setelah munculnya isu berbau SARA kepada Jokowi
yang dicurigai akan mengangkat Cawapres dari Kristen, saya sampai saat ini
belum terlalu terpangaruh karena sulitnya mencari pemimpin umat Islam yang
baik. Bahkan sempat mikir-mikir, apabila ada Capres dari non-Islam, saya belum
tentu akan menolaknya selama ia berkualitas (Tapi nanti saya baca dulu tentang
dalilnya ya...).
Maunya sih dari Islam. Tapi mana tokoh Islam yang
benar-benar Islami? Yang populer saat ini, Mahfud MD. Kenapa sih Pak Mahfud
tampak ingin sekali jadi Capres, tidak membuat tim untuk melakukan seleksi
Capres terbaik dari Islam? Beliau memang hebat, tapi saya masih menilai beliau
belum mau memajukan orang lain (orang Islam) sebagai pemimpin, baru ngotot
sendiri. Maaf ya, kalau salah…. J
Sekarang isu SARA yang ditujukan ke Jokowi tampaknya
ditujukan untuk mendukung Prabowo. Namun Prabowo masih negatif dalam benak saya
terkait:
1.
Pelanggaran HAM
2.
Gayanya (terutama ketika berbicara dan berpakaian) yang
cenderung militeristik, so gagah dan emosional.
Jadi, pertanyaannya:
a.
Apakah kita akan memilih Jokowi yang dicurigai ‘boneka’
PDIP dan belum manggung di kancah nasional?
b.
Apakah kita akan memilih Prabowo yang dicurigai
tersangkut pelanggaran HAM dan sikapnya otoriter?
Mari kita renungkan bersama-sama….!
Namun isu Islam dan non-Islam, serta belum beresnya
Jakarta, nampaknya belum menjadi penghalang saya untuk mendukung Jokowi.
Jika Prabowo bebas dari masalah HAM (penculikan
mahasiswa), mungkin saya akan mulai tertarik kepada Prabowo, meskipun masih
harus membaca lagi tipe kepemimpinannya yang tampak otoriter. Apakah ia akan
menjadi seperti Soeharto?
Walaupun isu Pilpres mulai membosankan buat saya, tapi
karena penasaran dengan Pilpres yang lebih jelas, informasi pun harus terus
saya kumpulkan. Saya penasaran, banyak orang melarang Golput, tapi mereka tidak
tahu calonnya. Banyak orang tampak baik karena sudah mencoblos, padahal enggak
tahu pemimpin yang dicoblosnya, kenal juga tidak!!!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment