Prodi Sistem Informasi | Belajar HTML dan PHP | Skripsi SI
Pesantren Katabah
1000 Penghafal Quran
Pengobatan Ruqyah Mandiri
Sistem Informasi (S1)
Manajemen Informatika
Blog | Kontak | Siap Kerja | Sertifikat | PrivacyPolicy | Inggris Arab | Daftar Isi

Saturday, May 24, 2014

Mahfud MD Ke Prabowo, Untung Anies Baswedan Ke Jokowi

Sebagai masyarakat yang awam politik, tapi tetap harus berpartisipasi dalam pesta politik, saya terpaksa harus mengikuti perkembangan politik tanah air walaupun sangat melelahkan.

Bagaimana tidak melelahkan, di negeri ini tidak tampak adanya pandangan politik yang sangat berbeda. Awalnya, saya melihat calon presiden Prabowo dan Jokowi merupakan calon yang sangat berbeda. Akan tetapi, setelah munculnya gerakan koalisi, perbedaan keduanya semakin amburadul.


Amburadul?
Ya jelaslah amburadul. Isu pelanggaran HAM kepada Prabowo seolah tidak akan terbukti karena tokoh sekelas Amien Rais dan Mahfud MD saja bergabung dengan Prabowo. Padahal Amien merupakah salah satu tokoh yang menjadi ‘lawan’ pada saat Prabowo berkuasa, sementara Mahfud tampak sebagai seorang yang sangat tahu hukum dan sangat bersih dalam prakteknya.

Apakah Amien dan Mahfud melupakan dosa Prabowo masa lalu? Seandainya Prabowo tidak terbukti bersalah seharusnya para tokoh negeri ini segera membersihkan nama baiknya agar tidak tercemar politik kotor. Kalau tetap bersalah, ya proses lah!

Di saat bingung melihat kedua tokoh di atas bergabung ke Gerindra, tiba-tiba saya membaca bahwa Anies Baswedan jadi juru bicara Tim Sukses Jokowi-JK. Dengan merapatnya Anies ke Jokowi, rasanya kegamangan hati sudah mulai terobati. Saya juga perlu mempertimbangkan tuduhan-tuduhan negatif kepada Jokowi, jangan-jangan benar. Tapi kalau sekelas Pak Anies masih menilai Jokowi baik, semoga kekaguman saya kepada Jokowi-JK tidak terlalu salah.

Seorang yang mengaku Caleg tidak terpilih dari Gerindra mengatakan: “Masa lalu Umar bin Khattab juga kan tidak baik. Masa kita tidak memberikan kesempatan kepada Prabowo?”

Masalahnya Prabowo itu belum ada status hukum yang jelas, apakah sudah melakukan pelanggaran HAM berat terkait penculikan para aktivis atau tidak? Kalau terlibat, apakah Prabowo sudah bertaubat? Kalau tidak terlibat harus ada pemulihan nama baik.

Saya khawatir, dukungan masyarakat kepada Prabowo seperti dukungan kepada Soeharto. Sekarang sebagian masyarakat mengatakan “lebih enak zaman Soeharto.” Padahal yang saya baca, nasib buruk Indonesia saat ini sangat dipengaruhi oleh kegagalan kepemimpinan Soeharto.

Isu negatif menimpa juga kepada Jokowi. Bedanya, Prabowo cenderung diserang isu negatif TELAH melakukan kesalahan HAM, sedangkan Jokowi AKAN melakukan kesalahan seperti hilangnya asset negara pada saat Megawati jadi RI 1.


Jadi, di mata saya Jokowi masih lebih baik. Meskipun masih penasaran tentang 'dosa' Prabowo, benar atau tidaknya? J
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi

No comments:

Post a Comment