Awal-awalnya,
saya dengan percaya diri membuat satu blog berbahasa Inggris terpisah dari blog
berbahasa Indonesia, bahkan targetnya pun pembaca dari luar negeri. Setelah
lebih dari 700 postingan (artikel), bahkan mungkin lebih dari itu (> 700)
kalau dijumlahkan dengan tulisan-tulisan saya sebagai penulis tamu website
orang lain, ternyata menulis dalam bahasa Inggris belum juga menyentuh
kualitas.
Akhirnya,
saya beberapa bulan vacuum. Update hanya sesekali saja, bahkan mungkin sempat
hanya satu kali dalam sebulan. Alasannya, kenapa harus bersusah-susah ngeblog
dalam bahasa Inggris, kalau ngeblog dalam bahasa Indonesia lebih mudah?
Setelah
beberapa bulan fokus di blog bahasa Indonesia, kemudian terpikir lagi: “Bukankah
saya ngeblog dalam bahasa Inggris itu sebagai latihan juga?” Nah, pertanyaan
ini yang sering saya lupa.
Akhirnya,
agar tidak direpotkan ngurusin blog, saya mantapkan menulis dalam satu blog
saja menggunakan dua bahasa. Semoga tidak membuat search engine marah. He..he..
Kalau
pengunjung, saya pikir blog dwi bahasa itu tidak masalah karena artikel
disajikan pada label/kategori masing-masing (tidak tercampur antara bahasa
Indonesia dan Inggris). Kira-kira begitu…. J
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment