Judul
di atas mungkin akan lebih tepat apabila diganti menjadi “Malasnya
Menggunakan Kata Baku Dalam Bahasa Indonesia.” Malas di sini bukan ditujukan
bagi para penulis yang benar-benar malas menulis, tapi malas belajar, termasuk
saya. J
Sampai
saat ini, saya sering dibingungkan dengan beberapa kata bahasa Indonesia.
Sebagai
contoh, manakah kata yang tepat?
Fikir
atau Pikir?
Saya
semakin sering membaca tulisan “fikir”, misal: “Kita harus berfikir tentang
Indonesia.”
Dalam
KBBI (2005), kata “fikir’ belum ditemukan. Sementara kata “pikir” dapat
ditemukan di KBBI (2005, h. 872). Artinya antara lain “akal budi, pendapat, dll.”
Jadi, “berpikir” diartikan sebagai “menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu.”
Saya
menduga bahwa orang-orang yang menggunakan kata “fikir” itu mencoba melafalkan
bahasa Arab dengan fasih. Namun sayangnya, konteks kita dalam bahasa Indonesia,
mengapa harus menggunakan standar kefasihan bahasa Arab?
Saya
kurang update baca buku ejaan terbaru, sehingga saat ini masih menggunakan kata
“pikir”.
Kalau
ada berbeda pendapat, mohon kasih tahu ya… apalagi dengan referensinya. J
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment