Indonesia patut berbangga atas munculnya tokoh-tokoh muda
menjadi pemimpin, seperti bupati, walikota, dan gubernur, seperti Ahok. Belum lagi,
ada beberapa tokoh pendidikan yang memiliki ide dan kerja brilian seperti Anies
Baswedan dan Komarudin Hidayat.
Sejak Ahok menjadi wakil gubernur DKI Jakarta hingga saat ini
tampaknya beliau masih belum berubah. Sikap profesionalnya masih sangat
terlihat ketika sikapnya terhadap Jokowi dan Prabowo.
Ahok sudah mampu berkomunikasi yang cenderung netral,
walaupun ia menyebutkan akan mendukung Gerindra. Tambahan lagi, beliau tidak
masuk tim sukses Prabowo. Ini juga yang menambah nilai positif bagi Ahok,
sekaligus bagi Gerindra dan Prabowo.
Kenapa Prabowo dinilai positif terkait Ahok? Karena kalau
Prabowo memaksa Ahok untuk jadi tim sukses, bisa jadi suasananya akan berubah
antara lain Ahok nurut ke Prabowo, atau mundur dari Gerindra.
Hal kecilpun tidak luput dari perhatian Ahok, yaitu membangun
komunikasi yang baik dengan Jokowi walaupun sudah non-aktif. Berita terakhir
yang saya baca di kompas.com (11 Juni 2014), Ahok mengaku bahwa Jokowi sudah
sulit dihubungi, misalnya karena sedang dalam pesawat.
Ini komunikasi yang sangat bagus dari seorang pemimpin
seperti Ahok. Beruntungnya lagi, Jokowi mau menelpon balik.
Terlepas dari banyaknya yang menyarankan Ahok untuk tidak
terlalu “bentak-bentak”, Indonesia sudah saatnya menyatakan takjub atas
profesionalisme Pak Ahok.
Sumber Gambar:
Indonesiasatu.kompas.com
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment