Sudah
hal biasa kalau di bulan Ramadhan minat belanja bangsa Indonesia semakin
meningkat. Apalagi menjelang lebaran, pembelian bisa melonjak drastis.
Mereka
melaksanakan puasa Ramadhan, tapi belanjanya tidak mencerminkan orang yang
berpuasa. Mereka setiap hari melaksanakan puasa Ramadhan, tapi berburu menu
buka tidak mencerminkan puasa berdasarkan nilai-nilai Islam.
Kenapa?
Alasannya
sangat klasik: “Kita kan bukan Nabi atau keluarga Nabi, jadi masih banyak
godaannya.” Atau “Belanja ini-itu kan buat anak-anak, kasihan mereka telah
belajar puasa.”
Yang
jadi masalah adalah belanja yang berlebihan sehingga lebih besar dari hari-hari
biasa. Membelikan hadiah untuk anak yang berpuasa dengan hadiah yang
berlebihan. Ini masih banyak terjadi di masyarakat kita.
Emangnya
masalah buat lho?
Betul.
Kebiasaan budaya konsumtif umat Islam di bulan Ramadhan akan berdampak buruk
terhadap generasi penerus Islam. Mereka akan kesulitan membedakan budaya Islam
dan budaya Arab.
Bukankah
hobi belanja yang berlebihan itu bukan dari Islam? Tapi kan orang Timur Tengah
suka belanja barang-barang mewah seperti berlian ke London [1]? Inilah yang
dinamakan budaya Arab/Timur Tengah, bukan budaya Islam. Bukankah Islam itu mengajarkan
kesederhanaan?
Lebih
parahnya lagi, budaya konsumtif berbalut aksosris agama tampak juga dilakukan oleh
sebagian ustadz. Sebagian ustadz dan keluarganya menganggap hal biasa untuk
berbelanja di bulan Ramadhan. Mungkin mereka beralasan karena sudah banyak
sedekah, jadi wajar dong keluarganya belanja. Inilah yang memusingkan saya
ketika mencari ustadz panutan.
Masa
ustadz memakai baju mahal?
Masa
ustadz memakai jam tangan mahal?
Masa
ustadz mengenakan batu ali yang terkesan enggak jelas manfaatnya?
Baju
ustadz bagus?
Sandal
ustadz bagus?
Lalu,
saudara kita yang hidup dalam kemiskinan gimana?
Sumber:
[1]
Jelang Ramadan, London Kebanjiran Turis Tajir dari Timur Tengah.
ramadan.detik.com
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment