Setelah dewasa, saya beberapa kali dianggap pengikut Persis
atau Muhammadiyah. Pola pikirku yang cukup radikal, gaya berpakaianku yang
sering mengenakan celana panjang di tengah-tengah jamaah NU, kepala yang jarang
sekali memakai kopiah/peci, mungkin itu yang menjadi patokan orang-orang
menilaiku.
Padahal saya sendiri bingung, kok orang lain menyangka
pengikut ini dan itu. Bahkan sempat dianggap aktivis HTI. He…he..
Nyatanya, saya enggak masuk ke mana-mana, selain ngikut aja
selama ajaran Islam yang disampaikannya mampu diikuti oleh kepalaku.
Hiks..hiks..
Jadi, kapan saya mulai berpuasa?
Aku pernah berpuasa ngikut Muhammadiyah. Enggak ada masalah
kok. Lancar jaya saja….
Kenapa enggak terus ngikut Muhammadiyah saja?
Sebenarnya logika cenderung menyetujui pendapat Muhammadiyah,
menetapkan tanggal 1 Ramadhan itu berdasarkan Hisab. Kita tidak perlu lagi
repot ngintip-ngintip hilal, kan sudah canggih. Kalender pun sudah ada.
Tambahan lagi, yang membuat heran adalah kenapa yang jadi
perdebatan hanya tanggal 1 Ramadhan dan 1 Syawal saja. Hari Idul Adha dan
bulan-bulan lainnya tidak dipermasalahkan.
Kan 1 Ramadhan dan 1 Syawal itu berkaitan dengan hal/haram
berpuasa. Benar juga. Namun apakah puasa sunah di bulan-bulan lainnya tidak
diperdulikan? Hiks..hiks..
Nah, dengan adanya pertanyaan seperti di atas, saya menyikapi
perbedaan tanggal awal dan akhir puasa santai-santai saja. Toh yang membuat
keputusan juga para ulama kok.
Jadi, untuk tahun ini saya insyaAllah akan berpuasa sesuai
ketetapan pemerintah. Alasannya ramai-ramai aja. Memangnya saya ngerti ilmu
Falak (Astronomi), harus repot mikir segala. He…he…
SELAMAT
BERPUASA YA TEMAN-TEMAN….. J
"Investasi Emas dan Reksadana, Untung Mana?."
|
Youtube: Katabah Com: Menuju 1 jt Konten :) |
|
No comments:
Post a Comment