Sebagian
orang mengatakan bahwa ceramah itu tidak perlu membuat teks, tapi lebih baik
spontan. Kalau membuat teks terlebih dahulu akan terkesan hapalan.
Pendapat
di atas mampu menembus pikiran anak-anak sampai di kampung. Akibatnya, mereka
ada yang kebingungan karena pembahasannya lupa lagi ketika sudah berdiri di
depan mimbar.
Ayahku
biasanya membuatkan teks pidato untuk kakak pada saat aku masih kecil. Saran
beliau, kita harus tetap membuat teks pidato, adapun apabila kita mampu
melakukan improvisasi, silahkan! Itu lebih baik.
Langkah
ayah melatih kakak, Alhamdulillah bisa menembus perlombaan pidato tingkat
kabupaten. Itu prestasi kecil bagi sebagian orang, tapi bagi keluarga saya
prestasi besar karena kakak berasal dari kampung sekali.
Saya
sendiri suka membuat teks ceramah walaupun buatan sendiri karena tidak ada yang
membuatkan (ayah sudah meninggal sejak saya masih duduk di kelas 5 SD).
Teks
yang telah dibuat, kemudian saya hapal lagi. Ketika menuju mimbar, teks
tersebut saya bawa juga di saku. Bahkan kadang-kadang saya buka saja di atas
mimbar.
Akan
tetapi, selama saya tidak lupa, naskah ceramah tersebut dicuekin saja (tidak
dibaca). Saya asyik berbicara dengan pokok bahasan yang sesuai dengan naskah
dan bahasa yang spontan, plus improvisasi. Kata orang lain, hasilnya enggak
jelek-jelek amat, walaupun sebagian teman suka muji juga. J
Setelah
tingkat MA/SMA, saya sudah agak sering hanya membawa pokok bahasan ceramah saja,
misal ada 3 poin atau 5 poin. Kemudian saya jelaskan seperti guru menjelaskan
materi pelajaran di sekolah.
Namun
langkah ini juga tidak tiba-tiba mulus. Walaupun saya hanya membawa pokok
bahasan tanpa membuat naskah ceramah terlebih dahulu, biasanya saya 2 hari atau
1 hari sebelum tampil sudah berkali-kali melatih otak untuk membahas pokok bahasan
tadi.
Kalau
tanpa latihan dulu, seringkali bahasan kurang terarah. Bisa juga membuat saya
lupa.
Jadi,
singkatnya begini:
1.
Buat naskah
ceramah sebelum tampil, baik dibuatkan orang lain atau oleh sendiri.
2.
Hapalkan naskah
ceramah sampai lancar, termasuk intonasi dan mimiknya.
3.
Bawa naskah
ceramah ke mimbar. Kalau kita lancar, tidak perlu membacanya.
4.
Kalau tidak
mau membuat naskah ceramah, silahkan buat pokok bahasannya. Kemudian latihan 1
atau 2 hari sebelum tampil di umum.
5.
Kalau kita
tidak begitu menguasai keilmuan tentang Islam, sebaiknya topik pembahasan
terkait keutamaan saja seperti keutamaan puasa, keutamaan membaca Quran, dll., tidak
perlu memaksakan diri membahas halal/haram, syah/tidak syah (Fikih).
Adapun
cara membuat naskah ceramahnya antara lain:
1.
Pembukaan,
bisa melihat contoh ceramah atau khutbah jumat, tapi tidak perlu terlalu
panjang. Ini juga sudah cukup:
Subhanallah, walhamdulillah,
walailaha illallah, wallahu akbar.
2.
Ambil 1 atau
2 dalil dari Quran atau hadits yang berkenaan dengan tema kita. Saya sendiri
sering menggunakan 1 dalil saja agar waktu tidak habis dengan membacakan dalil.
Bukankah kita ceramah itu membuat orang lain paham? Bukan mendengarkan hapalan
dalil kita, kan?
Biasanya dalil Quran lebih
saya utamakan.
3.
Biasanya panjang
naskah 2 halaman cukup untuk durasi 10 atau 15 menit. Ini menggunakan spasi 1,5
tau 2 dan termasuk kalimat “Hadirin rahimakumullah” atau “Hadirin yang saya
hormati”, atau ungkapan sejenisnya. Ungkapan ini juga biasanya tidak terlalu
banyak, saya biasanya hanya ada 2 atau 3 selama ceramah 10 atau 15 menit.
4.
Saya sendiri
agak sering menyelipkan guyonan, seperti pantun, penggalan lagu yang sedang
populer diubah liriknya (tapi tidak dinyanyikan karena saya tidak bisa nyanyi).
Untuk
poin 4 di atas ada kontroversi. Sebagian ustadz/orang tidak menyukainya karena
ceramah itu bukan lucu-lucuan tapi harus penuh dengan ilmu. Namun saya sendiri
berpendapat bahwa ceramah itu untuk refreshing (lebih tepatnya menyampaikan
gambaran umum atau kuliah pengantar), karena untuk mengkaji ilmu sepenuhnya itu
bukan dari ceramah, melainkan membaca buku dan diskusi. Jadi, saya masih
mendukung ustadz-ustadz yang suka melucu, namun tidak perlu berlebihan. J
Semoga
bermanfaat.
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
bikin teks ceramah sih nggak begitu sulit mas, soalnya ada referensi banyak, yang sulit adalah berceramah di depan orang banyak hehehe bikin gerogi ;)
ReplyDelete