Akhirnya,
Brasil harus legowo menerima kekalahan atas tim Belanda di ajang paling bergengsi
Piala Dunia 2014.
Tidak
berlebihan kalau dikatakan bahwa Brasil itu tampak terlalu bergantung pada
Neymar. Sehingga ketika pemain bintang Brasil ini tidak bisa bermain karena
cidera, kekalahan Brasil terlalu mendalam, 7-1 dengan Jerman dan 3-0 dengan
Belanda.
Singkat
kata, Brasil memang memiliki pemain super bintang seperti Neymar. Sayangnya, Brasil
tidak memiliki tim yang kuat.
Begitu
juga dengan Indonesia. Negeri ini memiliki banyak orang-orang hebat, namun jumlahnya
masih jauh lebih sedikit dibandingkan orang-orang lemahnya. Hal ini terlihat
susahnya melihat sifat kenegarawan dari para tokoh pada Pilpres 2014 tahun ini.
Kerapuhan
tim Brasil juga bisa menjadi pembelajaran bagi umat Islam. Di dunia ini banyak negara-negara
yang mengaku negara Muslim. Umat Islam juga tersebar di berbagai negara. Bahkan
Indonesia dikenal sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar dunia.
Sayangnya,
kehebatan umat Islam tidak disertai kekuatan persatuannya. Sehingga mereka
belum mampu memboikot Israel yang sering melukai dan merobek-robek bangsa Palestina.
Kita
tahu imam terkenal di Iran, Ayatullah Khomenei. Kita tahu kekayaan Arab yang belum
ada tandingnya di dunia karena hanya dengan program Haji saja, mereka sudah
mampu mengundang umat Muslim dari seluruh dunia untuk berduyun-duyun menuju ka’bah.
Lalu, bagaimana kerja sama antara Arab, Iran, Indonesia, Malaysia dan negara Muslim
lain? Saya kira kekuatannya masih sangat rapuh. Bagaimana bisa masalah TKI juga
belum terselesaikan. Bahkan Malaysia masih suka ‘bertengkar’ dengan Indonesia. Hiks..hiks…
Semoga
kita bisa kuat secara tim!
"Boleh Konsultasi Masuk Jurusan Sistem Informasi via IG atau Tiktok."
|
Tips Skripsi Program Studi Sistem Informasi |
|
No comments:
Post a Comment